
UNGARAN. JATENGPOS.CO.ID- Kampoeng Kopi Banaran (Kakoba) JLAN Raya Bawen – Solo KM 1,5 Bawen, Kabupaten Semarang berbenah untuk menambah fasilitas dan wahana baru. Wisata berada di lahan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX nantinya akan dilengkapi kereta gantung dengan ketinggian 50 meter.
Mengawali rencana tersebut PT Dyandra Banaran Nusantara (DBN) selaku pengelola agro wisata Kakoba melakukan ground breaking pembangunan tiga destinasi yakni Relokasi Masjid Banaran Bawen, New Banaran 9 Resto, dan lapangan Mini Soccer pada Jumat (17/2/2023).
“Tempat ibadah akan kita bangun lebih megah dan cantik di lokasi baru terintegrasi dengan lokasi wisata lain yang ada di Kampoeng Kopi Banaran. Areal parkir kita kembangkan nantinya dapat menampung 5 ribu mobil,” ujar Project Director DBN, H Muh Alwi Mubarok Alaydrus di Kakoba.
Dijelaskan, Banaran 9 Resto direvitalisasi lebih luas dan presentatif di lahan seluas 40 x 20 meter persegi, diperkirakan dapat menampung sekitar 2 ribu pengunjung. Lapangan Mini Soccer memanfaatkan alih fungsi ruang meeting Exelsa dan lapangan tenis outdoor.
Habib Alwi –panggilan akrabnya—menambahkan pembangunan masjid Banaran Bawen bukan hanya sekedar sebagai fasilitas pelengkap yang nyaman dan representatif, ia berencana nantinya dapat dikembangkan pesantren atau lembaga pendidikan Islam di area belakang masjid.
“Pembangunan Masjid Banaran Bawen tidak sekedar fasilitas juga menjadi sarana untuk membangun keimanan yang terintegrasi dengan destinasi wisata di kawasan Kakoba. Tujuan ke depan dapat dibangun Lembaga Pendidikan atau Pondok Pesantren mudah-mudahan PTPN IX mengizinkan menambah lahan lagi,” jelasnya.
Habib Alwi menyampaikan, selain untuk mendongkrak kunjungan, pengembangan tahap pertama ini dilakukan untuk menyambut kunjungan pada Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah di bulan April 2023 nanti. Ia menarget pembangunan masjid selesai sebelum momentum lebaran 2023.
Pengembangan destinasi terus dilakukan DBN dengan menggelontorkan anggaran sebesar Rp500 miliar. Dikelola bertahap yang pada tahap 1 ini membangunan tiga destinasi dan fasilitas tersebut dikucurkan Rp50 miliar.
“Kemudian tahap II sebesar Rp65 miliar untuk merevitalisasi dan menambah fasilitas hotel. Selanjutnya akan kita bangun kereta gantung tertinggi se-Indonesia di Kakoba kita anggarkan secara khusus dana Rp300 miliar,” ungkapnya.
Disebutkan Habib Alwi, wisata Kakoba berada di ketinggian memiliki pemandangan alam yang indah, terlihat hamparan perkebunan kopi juga berada di tepian Rawa Pening. Keindahan alam yang dimiliki akan semakin indah jika dilihat dari ketinggian menggunakan kereta gantung.
“Kita akan buat kereta gantung setinggi 50 meter, ini yang tertinggi sehingga pengunjung bisa melihat sampai ke laut,” jelasnya.
Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kabupaten Semarang, Heru Subroto mewakili Bupati Semarang H Ngesti Nugraha seusai ground breaking menyampaikan dukungan terhadap pengembangan potensi wisata di Kakoba. Pihaknya sudah melakukan pembincaraan dengan DBN terkait regulasi yang harus diperhatikan.
“Rencana pembangunan kereta gantung sudah kita bicara dengan pengelola wisata Kakoba, bahkan pak Bupati sangat mendukung. Segera dilakukan kajian untuk kelengkapan perizinan. Tentu akan menjadi daya tarik bagi wisatawan,” ujarnya.
Heru merespon baik apa yang dilakukan oleh PT DBN dalam mengembangkan destinasi wisata yang dikelolanya, juga membangun Masjid Banaran Bawen yang akan dibuat megah dan representatif.
“Kami sangat berterimakasih BDN membangun fasilitas ibadah (masjid, red) sangat baik dan representatif. Kita temukan masih banyak pengelola destinasi wisata di Kabupaten Semarang yang belum menyiapkan fasilitas ibadah secara representative. Kalau pun ada biasanya lokasinya paling belakang, pojok dan dekat toilet,” tandasnya. (muz)