Wisata Sejarah ‘We Love Bali’ Berbasis CHSE di Kerta Gosa Tampilkan Kejayaan Eks Kerajaan Klungkung


JATENGPOS.CO.ID, KLUNGKUNG – Sisa kejayaan kerajaan Klungkung masih terlihat jelas dari sisa bangunan Kerta Gosa. Ya, Kerta Gosa Klungkung menjadi satu dari sekian banyak tempat wisata bersejarah yang dilestarikan di Pulau Bali. Desain arsitektur khas Bali serta ukiran-ukiran menceritakan sejarah kejayaan kerajaan yang dibangun pada tahun 1686. Sebagai pemegang kekuasaan pertama Kerta Gosa, Ida I Dewa Agung Jambe yang tercatat membangun kerajaan yang berdiri megah itu sebelum akhirnya diubah fungsi oleh Kolonial Belanda.

Dahulu, Kertha Gosa Klungkung adalah bangunan yang dijadikan sebagai tempat menggelar diskusi untuk membahas kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Klungkung. Hal tersebut sesuai dengan arti dari namanya “Kerta Gosa”, di mana ‘Kerta’ berarti kesejahteraan atau kemakmuran, lalu ‘Gosa’ berarti diskusi atau tempat diskusi.

Kertha Gosa merupakan bangunan yang sangat kental dengan unsur tradisional Bali. Kertha Gosa memiliki dua bangunan atau yang lebih disebut dengan Bale, yatu Bale Kertagosa dan Bale Kambang. Saat Anda berada di Kertha Gosa, Anda akan melihat keunikan yang jarang ditemui di tempat lain, yaitu langit-langit bale yang ditutupi oleh lukisan wayang. Lukisan-lukisan tersebut menggambarkan tentang kasus yang disidangkan serta jenis hukuman apa yang akan diterima jika melakukan kesalahan.

Baca juga:  Peserta Workshop Belanja-Kuliner Kemenpar Antusias Bahas Konsep Muslim Friendly Danau Toba

Selain itu, lukisan wayang tersebut juga menggambarkan mengenai hukum karmapala atau akibat dari baik buruknya sebuah perbuatan manusia yang dilakukan selama masa hidupnya dan penjelmaan kembali ke dunia untuk menebus dosa yang pernah diperbuat.

iklan

Pagi itu, rombongan kegiatan Familiarization Trip (Famtrip) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) yang terdiri dari 25 media dan terbagi dalam 10 kelompok berkesempatan mengeksplorasi seluruh sisi bangunan Kerta Gosa. 25 perwakilan media itu tergabung dalam program yang diberi nama “We Love Bali” yang diselenggarakan pada 5-9 Desember 2020.

Tak hanya mengeksplor sisi eksotis bangunan dan kejayaan sejarah, pesert juga diajak melihat lebih dekat penerapan CHSE (Cleanlinnes, Health, Safety, dan Environment Sustainability) sebagai warna baru destinasi wisata di era adaptasi kebiasaan baru atau new normal. Ya, pandemi COVID-19 mengubah pola perjalanan dan permintaan wisatawan di destinasi wisata.

Program ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Bali yang diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa. Menurut Astawa, industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali telah menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin berbasis CHSE. “Industri pariwisata di Bali seluruhnya telah tersertifikasi CHSE. Kami berterimakasih kepada Kemenarekraf/Baparekraf yang telah menstimulus pariwisata dan ekonomi kreatif Bali melalui program We Love Bali ini. Ini modal penting bagi kami menghadapi era baru pariwisata saat pandemi,” kata Astawa, Minggu (6/12/2020).

Baca juga:  Sail Motam Dorong Investasi dan Promosi Pariwisata NTB

Bali, Astawa melanjutkan, memiliki destinasi yang cukup lengkap dan amat potensial sebagai penarik wisatawan untuk datang berkunjung. Kerta Gosa adalah satu sekian banyak destinasi yang bisa dikunjungi yang menawarkan eksotisme arsitektur bangunan bersejarah. “Setiap sudut Bali selalu eksotis untuk dieksplorasi sesuai minat wisatawan,” ungkapnya.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani menyebut peogram We Love Bali sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah dalam mempersiapkan destinasi wisata di era adaptasi baru. Bali, ia mengungkapkan, memiliki destinasi baik budaya, alam maupun kulinernya yang begitu orisinil. “Destinasi wisata Bali sudah siap menyambut kehadiran wisatawan dengan basis sertifikasi CHSE. CHSE ini merupakan adaptasi dari permintaan wisatawan di destinasi wisata pada era pandemi ini. Mari selalu kita gaungkan We Love Bali,” ajak dia.

Baca juga:  Ada Trading Pit di Festival Crossborder Sota 2019, Pelajari Yuk

Menurutnya, program Famtrip We Love Bali menyentuh seluruh sisi destinasi wisata di Bali yang tersebar di sembilan kabupaten/kota. Kerta Gosa menjadi salah satu destinasi yang dikunjungi. Mengunjungi Kerta Gosa membawa ingatan kita puluhan tahun ke masa lampau. “Namun, kejayaannya masih kental sekali kita rasakan saat ini. Menjadi experience unik dan menarik bagi wisatawan. Siapapun akan terkesan, We Love Bali. Semuanya masih terjaga dengan baik. We Love Bali. Untuk itu, silakan datang ke Bali dan eksplorasi seluruh sudut destinasinya. Tidak usah cemas, sebab CHSE menangani COVID-19 dengan baik,” tegas Rizki.

Kepercayaan publik terhadap Bali terus pulih juga seiring penanganan intensif COVID-19 di sana. Apalagi, Bali juga segera menerima distribusi vaksin COVID-19. Sarana prasarana dan instalasi kesehatan di sana sudah menggelar pengujian, simulasi, juga sertifikasi sejak 2 bulan terakhir. Komposisinya ada 12 rumah sakit dan 120 Puskesmas hingga awal Desember 2020. Sebanyak 2,6 Juta warga Bali siap divaksinasi.(*)

iklan