25.9 C
Semarang
Kamis, 13 November 2025

47 Kelompok Ramaikan Kirab Budaya Ampyang Maulud



JATENGPOS.CO.ID, KUDUS-Kirab Budaya bertajuk Ampyang Maulid 2025 yang diinisiasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, berlangsung meriah, Minggu (7/9). Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati Mualid Nabi Muhammad SAW.

Pantauan di lokasi, karnaval budaya dimulai sekitar pukul 14.00 WIB, dari Lapangan Kongsi turut Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati dan finis di halaman Masjid At Taqwa atau yang dikenal Masjid Wali Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati. Panjang rute sekitar 2 kilometer.

Sampai di depan panggung utama, peserta memberikan oleh-oleh kepada tamu kerhormatan. Di antaranya Bupati Kudus, Sam-ani Intakoris beserta istri, Wakil Bupati Kudus, Bellinda Birton dan Anggota Komisi XI DPR RI yang juga Bupati Kudus Periode 2008-2018, Musthofa.

Baca juga:  Cegah Penyebaran COVID-19, Semua Objek Wisata di Kudus Diimbau Tutup Sementara

Ketua Panitia Ampyang Maulud 2025 Desa Loram Kulon, Muhammad Abdul Rouf mengatakan, total peserta pada kirab budaya Ampyang Maulud tahun ini sebanyak 47 kelompok. Mereka membawa gunungan berisi jajanan pasar dan hasil bumi, yang disesuaikan dengan tema “Kearifan Lokal”.

“Pada kirab budaya ini juga dinilai, dari sisi kerapian dan kekompakan setiap peserta,” tuturnya.

Sementara Anggota DPR RI, Musthofa menilai, pada Ampyang Maulud tahun ini mengalami perubahan yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Terutama dari segi keagamaan yang lebih mandiri, dibuktikan dengan mendapat prasasti dari Keluarga Nahdlatul Ulama.

“Maka kami harapkan terus diperluas dan dan dikembangkan,” ujarnya.

Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris menilai, Ampyang Maulid merupakan kekayaan budaya yang ada di Kudus, yang dapat menggugah spirit ekonomi, ekonomi kreatif, budaya dan pariwisata. Maka, perlu ada tambahan ekspose atau promosi yang lebih bagus lagi untuk menarik wisatawan.

Baca juga:  Pengelola Candi Borobudur Minta Tambahan Kuota Pengunjung Jadi 10 Ribu

“Jika banyak wisatawan yang hadir, dapat memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata Sam’ani.

Salah satu warga Desa Loram Wetan, Tania mengaku bersyukur bisa mendapat bingkisan nasi kepel khas Desa Loram Kulon dalam tradisi Ampyang Maulud tahun ini. Dia meyakini, nasi dengan lauk botok itu membawa berkah untuk keluarga.

“Ini momen penting karena setahun sekali dan ada nasi kepel yang memiliki keberkahan. Saya dapat dua (nasi kepel) hari ini,” pungkasnya. (han/rit)



TERKINI


Rekomendasi

...