JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Sejauh mata memandang, hamparan hijau kebun alpukat terbentang di Desa Polokarto, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo. Lahan kas desa yang dulunya biasa saja kini disulap menjadi destinasi wisata unik yang menawarkan pengalaman rekreasi dan edukasi sekaligus.
Berlokasi strategis, hanya 50 meter dari Jalan Raya Wonogiri-Karanganyar, kebun ini langsung menyambut pengunjung dengan deretan pohon alpukat yang rindang, dihiasi buah-buah hijau yang menggantung di dahan. Suasana sejuk pedesaan menjadi daya tarik tambahan.
Di sini, pengunjung tidak hanya bisa berswafoto atau berjalan santai, tetapi juga diajak langsung memetik buah alpukat matang dari pohonnya. Salah satu pengunjung, Lia Puspita Sari dari Karanganyar, mengaku sangat senang dengan pengalaman ini.
“Kami tadi beli alpukat di sini, dan kami yang metik sendiri. Bapak-bapak yang lebih berpengalaman di sini juga mengedukasi cara metiknya. Jadi seru banget,” kata Lia sambil tersenyum.
Setelah memetik, alpukat bisa langsung ditimbang dan dibeli. Harga alpukat grade A dibanderol Rp30.000 per kg, sementara grade B seharga Rp25.000 per kg.
Kebun ini sangat cocok dikunjungi oleh pelajar, mahasiswa, hingga petani yang ingin belajar langsung tentang budidaya alpukat. Konsep wisata edukasi ini memang dirancang untuk menambah wawasan masyarakat sambil berlibur.
Menurut Giri Asih Prabowo, Direktur BUMDES Makmur Sejahtera Desa Polokarto, kebun ini mulai ditanam pada tahun 2022. “Tahun kemarin kami sudah panen sekitar 3 kuintal. Tahun ini, kami perkirakan bisa mencapai sekitar 5 kuintal,” jelas Giri.
Dengan tingginya minat pembeli, pengelola berharap Kebun Alpukat Polokarto bisa menjadi ikon wisata edukasi yang sukses, sekaligus meningkatkan perekonomian warga sekitar. Jika Anda mencari liburan yang berbeda, Kebun Alpukat Polokarto bisa menjadi pilihan yang menyenangkan dan bermanfaat.
Camat Polokarto Hery Mulyadi menyatakan dukungan penuh upaya membangun ekonomi kreatif warga utamanya melalui BUMDes.
“Di Polokarto ada wisata kebun Jambu air, jambu biji dan sekarang dikembangkan kebun alpukat. Kami terus mendorong dan mendukung pengembangan ekonomi kreatif warga khususnya melalui BUMDes,” tandas Hery Camat Polokarto. (dea/rit)