JATENGPOS.CO.ID, KUDUS – Pemkab Kudus melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus menggelar even Festival Karnaval Budaya bertajuk “Atma Abhinaya’’ dalam rangka menyambut Hari Jadi Kabupaten Kudus ke-476, Sabtu (20/9).
Diketahui, makna dari ‘Atma Abhinaya’ itu, semangat atau kekuatan yang ditunjukkan melalui ekspresi jiwa. Tema tersebut selaras dengan tema besar Hari Jadi ke-476 Kudus, yakni “Harmoni dalam Toleransi”, yang merefleksikan pentingnya kebersamaan, keberagaman, dan gotong royong dalam kehidupan masyarakat Kudus.
Pantauan di lokasi, meski digelar di tengah terik matahari, tidak menyurutkan peserta untuk meramaikan even untuk menyambut hari kelahiran Kabupaten Kudus yang jatuh pada Selasa (23/9) mendatang. Masyarakat pun terlihat antusias menyaksikan beragam busana dan potensi daerah yang diusung masing-masing peserta.
Secara resmi, Festival Karnaval Budaya 2025, dibuka Bupati Kudus Sam’ani Intakoris didampingi istri Endhah Sam’ani Intakoris, bersama Wakil Bupati Kudus Bellinda Birton, jajaran Forkopimda, dan kepala OPD.
Festival Karnaval Budaya tahun ini, diikuti sebanyak 22 kontingen. Mulai dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), meliputi SMP 4 Kudus, SMP 1 Bae, SMP 1 Kudus, SMP 2 Kudus, SMP 1 Dawe, SMP 1 Gebog, SMP 1 Jati, SMP 3 Kudus dan SMP 5 Kudus. Adapun tingkat SMA, hanya diwakili SMA 1 Kudus.
Kemudian dilanjutkan kontingen dari sembilan kecamatan, terdiri Kecamatan Kota, Jati, Undaan, Bae, Mejobo, Kaliwungu, Jekulo, Dawe dan Gebog. Lalu dari PT BPR Bank Daerah Kudus, Susu Moeria, dan perjalanan karnaval tersebut ditutup Komunitas Seniman Barongan.
Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris mengatakan, karnaval ini bukan sekadar hiburan rakyat, melainkan momentum untuk melestarikan budaya sekaligus memperkuat sektor pariwisata dan UMKM lokal.
‘’Kita boleh berbeda, tetapi tetap harus menjaga persatuan. Mari kita doakan bersama agar Kudus selalu damai, aman, ekonominya lancar, dan masyarakatnya Sejahtera,’’ ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Sam’ani pun berpesan kepada masyarakat, agar selalu menjaga kebersihan dan kenyamanan selama acara berlangsung. Menurutnya, cinta kebersihan merupakan salah satu budaya yang harus dijaga
‘’Para leluhur telah berjuang mendirikan bangsa dan daerah ini, maka sudah semestinya kita melestarikannya,’’ katanya.
Pihaknya juga mengaku takjub, dengan penampilan para peserta di gelaran karnaval budaya dalam rangka HUT Kudus ini. Dia pun berharap, kesenian dan pertunjukan budaya tersebut, mampu menarik wisatawan ke Kudus, agar terjadi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Masih kata Sam’ani, penampilan yang ditujukan para peserta kirab budaya tersebut, patu mendapat apresiasi dan perlunya ditularkan ke generasi muda sebagai warisan budaya. Salah satunya terkait keragaman di Kudus, yang menjadi simbol harmoni dan keberagaman masyarakat yang rukun dan tertib.
‘’Kudus beragam agama, budaya dan karakter masyarakatnya juga berbeda-beda. Namun semua berbaur dalam harmoni dan saling menyayangi,’’ jelasnya.
Sementara Kepala Disbudpar Kudus, Mutrikah menambahkan, penampilan peserta karnaval budaya itu bisa dikembangkan, sehingga bisa menjadi daya tarik wisata yang baru. Menyusul setiap daerah memiliki ciri khas dan keunikan dalam potensi seni budayanya, yang perlu didorong untuk pengembangan wisata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
‘’Potensi seni, budaya dan ekonomi itu, diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisata dan ekonomi masyarakat,’’ tutupnya. (han/rit)