29 C
Semarang
Rabu, 15 Oktober 2025

Warga Rebutan Sepuluh Gunungan Rotan Grebeg Penjalin

JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Puncak perayaan budaya Kirab Grebeg Penjalin ke-8 di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, berlangsung heboh dan meriah pada Kamis (9/10/2025). Ribuan warga tumpah ruah menyaksikan dan kemudian berebut 10 gunungan berisi hasil bumi dan aneka kerajinan rotan.

Momen puncak terjadi di halaman kantor kepala desa, sesaat setelah 10 gunungan selesai diarak sejauh satu kilometer menyusuri jalan kampung. Masyarakat yang telah menunggu langsung menyerbu gunungan tersebut, hingga isinya ludes hanya dalam waktu dua menit.

Isi gunungan yang diperebutkan beragam, mulai dari hasil bumi hingga produk unggulan Desa Trangsan seperti kerajinan rotan, tampah, anyaman, dan perabot rumah tangga. Aksi perebutan ini merupakan simbol tradisi ‘ngalap berkah’ (mendapatkan berkah) dari hasil bumi dan kerajinan lokal.

Wakil Bupati Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo, yang hadir mewakili Bupati Etik Suryani, mengapresiasi antusiasme warga. Ia menekankan bahwa Grebeg Penjalin harus menjadi motor penggerak ekonomi kreatif di wilayah yang dikenal sebagai sentra industri rotan terbesar kedua di Jawa Tengah.

Baca juga:  Menapak Jejak Sejarah di Jawa Tengah, Ini 8 Destinasi Wisata Kota Tua dan Bangunan Bersejarah yang Memikat

“Momentum Grebeg Penjalin harus memperkuat gotong royong dan mengangkat pamor kerajinan rotan Sukoharjo ke pasar nasional dan internasional,” tegas Eko Sapto.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo berharap agenda tahunan ini tidak hanya sebatas atraksi budaya, tetapi juga motor penggerak industri rotan dan perekonomian lokal yang berbasis kearifan tradisional.

Suryanto, Ketua Panitia Grebeg Penjalin 2025, menyampaikan bahwa kirab budaya ini melibatkan puluhan kelompok peserta, mulai dari pelajar, ormas, hingga perwakilan dusun dan RT/RW di Desa Trangsan.

“Mereka menampilkan kreativitas khas rotan mulai dari hula hoop, payung, hingga atap rumah berbahan rotan yang menggambarkan identitas Desa Trangsan sebagai sentra industri rotan,” jelas Suryanto.

Baca juga:  Pernah jadi Lulusan Terbaik FEB UNS, Kini Dirut KAI Beri Hadiah Spesial untuk Wisudawan

Ia menambahkan, keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam kirab ini bertujuan untuk menampilkan kreativitas dan keunikan budaya Desa Trangsan secara menyeluruh.

Ada penampilan menarik saat kirab, yakni patung kerbau dan garuda dari limbah rotan yang menarik perhatian. Kerbau kreasi RT 02 RW 09. Sedangkan Garuda dari RT 01 RW 09 Trangsan.

“RT kami membuat replika garuda dari triplex, kami menghabiskan Rp500 ribu, gotong royong warga, ungkap Ryantono, ketua RT 01/09.

Rangkaian acara Grebeg Penjalin dengan tema ‘Rotan Trangsan Bangkit, Bekerja Keras, Menuju Indonesia Emas’, lain Gowes Susur Desa Trangsan, Bazar Mabel, Bazar UKM, Panggung Seni Budaya, Pawai Karnaval Budaya, Workshop Ekonomi Kreatif, FGD Pengelola Wisata, Donor Darah dan pentas seni. (dea/rit)


TERKINI


Rekomendasi

...