JATENGPOS.CO.ID, BINTAN – Lebih dari 100 klub sepeda dari berbagai penjuru dunia turut berpartisipasi dalam event Tour de Bintan 2019 yang akan digelar pada 29-31 Maret mendatang. Di antara klub-klub tersebut, paling banyak mengirimkan peserta yakni ANZA, Tim Balap Kuda Terpadu, Maverick/ Balap Roval Khusus, Rapha, dan Tim Bersepeda U. Kelima klub tersebut berasal dari Singapura.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bintan Wan Rudy mengatakan, Tour de Bintan tahun ini memang didominasi peserta dari Singapura. Data dari MetaSport selaku event organizer, Negeri Singa menyumbang sebesar 22 persen dari total peserta yang mencapai 2.000 orang.
“Kalau dibanding tahun lalu, jumlah ini sebenarnya menurun. Pada Tour de Bintan 2018, peserta Singapura mencapai 24 persen dari seluruh partisipan di berbagai nomor,” ujarnya, Rabu (27/3).
Wan Rudy menambahkan, dominasi peserta ini kemungkinan karena secara geografis jarak tempuh dari Singapura ke lokasi kegiatan tidak terlalu jauh. Bahkan, bagi sebagian wisatawan Singapura, Bintan atau secara umum Kepulauan Riau sudah dianggap seperti rumah kedua. Tak heran jika kemudian banyak komunitas atau pecinta sepeda dari negara tersebut yang mendaftar.
Hal senada disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani. Menurutnya, kedekatan wilayah antara Singapura dan Bintan (Indonesia) jelas menjadi salah satu faktor pendongkrak jumlah peserta. Terlebih, menjadi kualifikasi kejuaraan dunia UCI Gran Fondo.
“Kita tahu, hanya ada dua event di Asia dan 21 event di dunia yang merupakan bagian dari Seri Dunia UCI Gran Fondo tersebut. Tour de Bintan sendiri menjadi salah satu event yang tergabung di dalamnya. Ini pasti tak akan disia-siakan para pebalap profesional,” ucapnya.
Sementara bagi tuan rumah, Tour de Bintan akan memberi keuntungan besar dari berbagai sisi, termasuk di sektor pariwisata. peserta akan mendapat keuntungan dobel dari ajang ini. Selain bisa mengukir prestasi, mereka juga dapat menikmati keindahan alam dan berwisata ke berbagai destinasi yang ada di Bintan dan sekitarnya.
“Dengan adanya kejuaraan ini, kawasan Lagoi khususnya Bintan Lagoon Resort akan terangkat. Sport tourism memang selalu membawa multy efek yang besar. Dampak langsungnya hotel menjadi penuh, karena pembalap juga membawa keluarga serta official,” kata Asdep Bidang Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, sport tourism menjadi salah satu konsep yang cukup berhasil menarik wisatawan mancanegara. Terbukti, dari tahun ke tahun kunjungan wisman ke Bintan terus meningkat. Ini menjadi kabar baik bagi industri pariwisata setempat.
“Sebagai sport event, yang terbesar dicari adalah indirect impact, atau yang lebih sering disebut sebagai media value. Itulah yang tersebar luas di seluruh dunia, dan membuat pamor Indonesia khususnya Bintan makin tenar,” tandasnya.(rif)