Yaik Baru Direlokasi ke MAJT, PPJ Khawatir Ekonomi Lesu

Pasar Yaik Baru yang berada di kawasan Johar tidak lama akan direlokasi ke kawasan Johar Baru MAJT. Langkah ini dilakukan untuk mendukung pembangunan kembali pasar Johar. FOTO : SIGIT HERMAWAN/JATENGPOS.CO.ID

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Pasar Yaik Baru merupakan simbol pasar di kawasan Johar yang telah terbakar dalam waktu dekat akan hilang. Hal ini seiring rencana relokasi Yaik Baru ke kawasan MAJT. Jika kawasan Pasar Johar jangan sampai kosong tidak ada kegiatan transaksi pedagang dan pembeli, bisa menjadi preseden buruk.

Untuk itu Pasar Yaik Baru harus tetap ada dan dipertahankan untuk sementara. Ketua Persatuan Pedagang dan Jasa (PPJ) Kota Semarang Ngadino, mengatakan, para pedagang Pasar Yaik Baru merupakan pedagang grosir yang masih diminati pelanggan dari berbagai daerah untuk berbelanja.
Meski, para pedagang Pasar Johar korban kebakaran, kata Ngadino sudah menempati relokasi di MAJT, tetapi para pedagang grosir Pasar Yaik Baru, jangan ikut dipindah ke relokasi MAJT terlebih dahulu.
“Kami menginginkan kawasan Johar jangan sampai kosong, tidak ada Pasar Yaik Baru yang tidak ikut terbakar. Alasannya, Pasar Yaik Baru merupakan identitas pedagang grosir pasar di kawasan Pasar Johar, sehingga di kawasan Pasar  Johar masih tetap ada transaksi antara pedagang dan pembeli,” katanya.
Dia khawatir bila di kawasan Johar kosong tidak ada Pasar Yaik Baru, karena dipindah ke relokasi MAJT, maka perekonomian dikhawatirkan bisa bergeser ke kota-kota tetangga Kota Semarang.
“Kalau pelanggan pedagang Johar pindah ke lain tempat di luar Kota Semarang, karena kawasan Johar kosong tidak ada pasar, maka untuk mengembalikan pelanggan ke pedagang Pasar Johar nanti akan lebih sulit, sebab pembeli sudah terbiasa di luar Kota Semarang,” tegas Ngadino.

Sesuai persetujuan dari stake holder terkait, kata Ngadino, pedagang Pasar Yaik Baru siap pindah ke relokasi MAJT. Hal ini, setelah Pasar Johar cagar budaya selesai dibangun dan ditempati oleh para pedagang yang telah berada di relokasi MAJT.
Lalu, tempat relokasi pedagang di MAJT yang ditinggalkan pedagang karena pindah ke Pasar Johar cagar budaya,  maka para pedagang  grosir Pasar Yaik Batu siap menempati relokasi pedagang Johar di MAJT yang telah ditinggalkan pedagang.
Sehingga kata Ngadino, kawasan Pasar Johar, tidak kosong. “Para pedagang grosir Pasar Yaik Baru siap estafet, pindah ke relokasi MAJT. Kapan, bulan apa, asal Pasar Johar cagar budaya sudah selesai dibangun dan ditempati pedagang dari relokasi MAJT,” ucapnya.
Proses pemindahan para pedagang grosir Pasar Yaik Baru itu, kata Ngadino lebih simple dan hemat biaya pengeluaran APBD dan kawasan Pasar Johar tidak kosong, tetapi selalu tetap ada kegiatan pedagang dan pembeli.
Ia mengaku keberatan jika para pedagang grosir Pasar Yaik Baru dipindah ke relokasi  MAJT, di lahan pembangunan relokasi MAJT jilid 2. Semua pedagang Pasar Yaik Baru ditempatkan di sana. “Itu tidak benar,” tegas Ngadino.
Dikatakan, sesuai instruksi walikota, para pedagang Pasar Yaik Baru tidak akan dipindah ke relokasi Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), sebelum Pasar Johar cagar budaya selesai direnovasi untuk ditempati para pedagang dari relokasi MAJT. Proses tersebut, menurut Ngadino sesuai Amdal yang sudah valid dan tidak dapat direvisi atau dirubah. (sgt)