JATENGP0S.CO.ID, SOLO – Aliansi Mahasiswa, Dosen, Karyawan dan Alumni UNIBA Surakarta kembali menggelar aksi ketiga. Masih dengan sepuluh tuntutan yang utamanya minta pertanggungjawaban dari Yayasan dalam hal ini Yayasan Perguruan Tinggi Islam Batik (Yapertib) Surakarta.
“Sampai aksi ketiga ini pihak Yapertib masih bungkam, belum ada tanggapan. Kami akan terus melakukan aksi sampai tuntutan kami dipenuhi,” tandas Dr Amie Junaedi, dosen UNIBA yang menjadi orator dalam aksi ketiga yang digelar Kamis (2/7).
Pihaknya memberi apresiasi pada rektor UNIBA Surakarta Dr Pramono Hadi, yang menyatakan mundur dari jabatan sebagai bentuk dukungan atas aksi dan tuntutan keluarga besar UNIBA.
“Kami menyayangkan seluruh pengurus Yapertib mulai dari dewan pembina, ketua hingga pengurus lain tidak mau bicara dengan kami,” imbuhnya.
Dia kembali menegaskan tuntutan aksi, antara lain : menolak nepotisme yang ada di dalam Yayasan Perguruan Tinggi Islam Batik Surakarta dengan mengeluarkan Solichul Hadi, Astari, Tetuko dan kroni-kroninya.
Tuntutan lainnya adalah, Kembalikan Dewan Pembina Yapertib sesuai Undang Undang Yayasan No 16 tahun 2001 dan UU no 28 tahun 2004, Kembalikan Kepengurusan yayasan sesuai UU No 28 tahun 2004, Kembalikan pengelolaan wakaf UNIBA sesuai peruntukannya.
Amie juga meminta agar dilakukan audit investigasi seluruh aset YAPERTIB, Kembalikan pengelolaan Universitas sesuai Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku (Permenristek No 16 tahun 2018 tentang tata cara penyusunan Statuta PTS).
Tuntutan berikutnya yaitu, menolak intervensi Yapertib dalam pengelolaan universitas. Kembalikan sistem atau aturan penggajian dan honorarium dosen dan karyawan sesuai Aturan Kepegawaian UNIBA (gaji pokok dan tunjangan), serta hilangkan jabatan-jabatan boneka Yapertib.
Dari sepuluh tuntutan sudah ada satu tuntutan yang direspon yakni mundurnya Rektor, WR A dan WR B, karena tidak memperjuangkan hak dosen dan karyawan dan Senat Universitas.
Massa akan mengundang kembali secara pribadi Solichul Hadi Ahmad Bakrie selaku Ketua Dewan Pembina Yapertib dan seluruh pengurus Yapertib, sampai mereka memberikan jawaban.
“Dua Aksi terdahulu hanyalah permulaan, hari ini dan seterusnya perjuangan melawan arogansi, intervensi tak berdasar, dan kezaliman yang telah mengakar akan selalu kami tegakkan,” tegasnya. (dea/bis/rit)