JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani memberikan arahan kepada peserta Musrenbang untuk meningkatkan kualitas SDM untuk membantu pengentasan kemiskinan dan pengangguran, sehingga kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Sidorejo dapat meningkat.
“Mari tingkatkan kapasitas warga berbasis kompetensi, jadi nanti dengan dinas-dinas OPD, dengan Dinas Pendidikan tolong berikan alternatif pelatihan-pelatihan yang berbasis kompetensi sehingga kualitas manusia kita, lulusan-lulusan fresh graduate kita yang ada di masyarakat maupun warga masyarakat itu sendiri memiliki keterampilan yang diakui secara nasional maupun internasional,” ujar Yasip Khasani saat Penjabat Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani saat menghadiri Musrenbang Kecamatan Sidorejo di aula kecamatan, Kamis (1/2). Hadir juga Ketua DPRD Kota Salatiga, Dance Ishak Palit, beberapa kepala dinas terkait dan Forkopimcam setempat.
Yasip juga menambahkan Zero Stunting juga harus terus digerakkan dengan peran-peran masyarakat. “Kemudian ada zero stunting grow, tidak ada kenaikan kasus stunting tapi yang ada adalah minus grow, semakin minus semakin minus. anak-anak yang masih stabil dan bisa diberikan stimulan supaya tidak stunting segera nggih nanti modelnya begini, jogo tonggo yang pernah ada pada waktu covid itu dihidupkan lagi untuk kasus kasus kemiskinan stunting maupun pengangguran,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Salatiga Dance menghimbau agar segenap peserta dan Forkopimcam dapat dengan baik merencakan apa yang akan dikerjakan di Kecamatan Sidorejo ini. Ia menyebutkan jika ada beberapa hal mendesak yang tidak tercakup di musrenbang ini dapat diajukan saat ada Anggaran Perubahan nanti.
“Apalagi yang bersifat prioritas penting mendesak itu, saya yang usulkan pak camat dan para lurah kalau ada hal-hal yang tidak terakomodir tapi itu mendesak kita akan bicarakan di antara perubahan,” ujarnya. Selain itu ia juga menekankan agar kecamatan bisa membantu dalam mengentaskan kemiskinan dan pengangguran. “Nah maksud saya, coba tolong kalau memang 4,57% pengangguran kita itu berapa banyak di kelurahan masing-masing sehingga program-program pembangunan yang diharapkan dapat menurunkan indikator-indikator makro itu,” katanya. (deb)