JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Meski pilwalkot kota Semarang masih setahun lagi sekitar bulan September atau Nopember 2024, sejumlah tokoh di kota Semarang dikabarkan bakal maju menjadi calon walikota. Selain incumbent Mbak Ita atau Hevearita Gunaryanti Rahayu, santer muncul nama Yoyok Sukawi.
“Insya Alloh saya maju walikota Mas, insyaa Alloh sudah pasti bukan desas desus lagi,”kata CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi saat wawancara dengan JatengPosTV, bulan Oktober 2023 di rumahnya Semarang.
Bos PSIS itu meniatkan maju karena berangkat dari keprihatinan. Khususnya terkait hak dasar masyarakat di kota Semarang yang makin menurun. Untuk alokasi dana pendidikan dan layanan kesehatan misalnya, menurut Yoyok dari sejumlah walikota yang menjabat sampai sekarang terus merosot.
“Untuk anggaran hak dasar masyarakat itu harus diperjuangkan sesuai amanat UU. Misal dana pendidikan ya minimal harus 20 persen dari ABPD. Untuk layanan kesehatan ya harus maksimal apa lagi untuk orang-orang yang tidak mampu,”imbuh praktisi bola yang juga anggota DPR RI yang membidangi pendidikan dan kesehatan ini.
Jika kelak jadi walikota, Yoyok akan memberlakukan biaya sekolah gratis untuk sekolah negeri maupun swasta. Bahkan untuk masyarakat tidak mampu wajib biaya kesehatan gratis tanpa harus ribet dengan persyaratan.
Lantas jika maju walikota, akan berpasangan dengan siapa? Yoyok menyebut bisa dengan siapa saja. Bisa dengan Arnas (Ketua Baznas Kota), dengan isteri Hendi (mantan walikota), atau dengan calon dari partai politik yang ada.
“Bahkan siapa tahu saya bisa berpasangan dengan Mbak Ita (walikota incumbent),” katanya dengan tertawa.
Namun jika berpasangan dengan Mbak Ita, dijamin Yoyok tidak siap jadi wakil. Dia siapnya jadi calon walikota. Sementara Mbak Ita dipastikan juga akan maju calon walikota.
“Jika harus jadi wakil, lebih baik saya kembali ngabdi jadi wakil rakyat saja, “jelas anak Sukawi Sutarip, mantan walikota Semarang itu.
Untuk maju calon walikota, kader Demokrat itu mengaku punya modal politik yang bagus. Di DPRD kota Semarang Fraksi Demokrat 6 kursi. Untuk maju pasangan walikota minimal butuh 10 kursi. ” Kurang 4 kursi bisa gandeng partai lain seperti PKS, Gerindra, PKB, atau lainya. Kami punya hubungan baik dengan semua partai, “katanya.
Asal tahu, selain nama Mbak Ita dan Yoyok, juga santer nama Soemarno, mantan walikota sebelum Hendi. Kader PKB ini dikabarkan juga bakal maju lagi. (jan)