JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Kepala Pusat Data dan Informasi serta Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, hingga saat ini, korban meninggal akibat siklon tropis Cempaka mencapai 41 orang. Siklon Cempaka telah menyebabkan banjir, longsor, dan angin kencang di Jawa Timur bagian selatan, Yogyakarta, dan Jawa Tengah.
“Data sementara, tercatat 41 orang meninggal dunia, satu orang belum ditemukan, dan ribuan rumah mengalami kerusakan. Sampai saat ini, penanganan darurat sedang dilakukan,” kata Sutopo dalam jumpa pers di Graha BNPB, Selasa (5/12).
Menurut Sutopo, Kabupaten Pacitan adalah daerah terparah yang dilanda siklon Cempaka dengan korban jiwa mencapai 25 orang. BNPB memantau intensitas hujan di Kabupaten Pacitan pada 27 November mencapai 383 milimeter per hari. Normalnya, menurut Sutopo, besar intensitas hujan tersebut terjadi per bulan.
“Hal ini membuat daerah aliran Sungai Grindulu yang melintasi Pacitan tidak mampu menampung aliran permukaan,” ujar Sutopo.
Ia menuturkan kondisi ini diperparah oleh laut di Teluk Pacitan yang mengalami gelombang tinggi atau pasang. Akibatnya, terjadi banjir dan longsor di bagian hulu.
Berdasarkan data BNPB, jumlah warga yang tinggal di tempat pengungsian akibat siklon tropis Cempaka kini telah mencapai 28.190 jiwa. “Penanganan masih kami lakukan,” ucap Sutopo.(tmp/udi)