JATENGPOS.CO.ID, DENPASAR – Pelayanan kepada penumpang yang terdampak oleh penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali untuk menghormati hari raya Nyepi, harus tetap dilakukan secara maksimal, kata Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso.
Agus dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu, menyatakan pelayanan maksimal harus diberikan tidak saja pada penumpang di bandara tersebut, tapi juga di bandara-bandara lain yang terdampak karena sifat penerbangan yang terhubung secara jaringan antar bandara.
Untuk itu, lanjut Dirjen Agus Santoso, semua operator dan regulator penerbangan seperti pengelola bandara, maskapai penerbangan dan otoritas bandar udara harus bekerja sama dan memberi pengertian kepada penumpang secara persuasif dan simpatik untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Akibat penutupan Bandara Ngurah Rai selama satu hari tersebut, ada banyak penerbangan yang terdampak. Yaitu sekitar 410 penerbangan yang terdiri atas 217 penerbangan domestik dan 193 penerbangan internasional. Hal ini harus diantisipasi terutama terkait kenyamanannya agar tidak menimbulkan hal-hal yang negatif,” ujarnya.
Sebenarnya terkait penutupan bandara untuk menghormati Hari Raya Nyepi ini sudah diinformasikan jauh-jauh hari baik oleh pengelola Bandara, AirNav maupun regulator sehingga maskapai penerbangan sudah bisa mengantisipasi dengan tidak membuka penerbangan dari dan ke Bali.
Dirjen Perhubungan Udara menambahkan untuk penumpang domestik diperkirakan sudah mengetahui adanya penutupan bandara ini karena sudah dilakukan setiap tahun saat hari raya Nyepi.
Bandara tersebut akan ditutup mulai tanggal 17 Maret pukul 06.00 WITA hingga tanggal 18 Maret pukul 06.00 WITA. (drh/ant)