JATENGPOS.CO.ID, Semarang – Enam pasang bakal calon kepala daerah di Provinsi Jawa Tengah yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berpotensi melawan kotak kosong pada pilkada serentak 2020.
“Dari 12 paslon yang sudah mendapat rekomendasi dari DPP, ada enam paslon yang dimungkinkan melawan kotak kosong pada pilkada mendatang,” kata Sekretaris DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Kusriyanto di Semarang, Kamis.
Keenam bakal paslon itu adalah Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu (Kota Semarang), Sri Sumarni-Bambang Pujiyanto (Kabupaten Grobogan), Joko Sutopo-Sriyono (Kabupaten Wonogiri), Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto (Kabupaten Sragen), Mohammad Said Hidayat-Wahyu Irawan (Kabupaten Boyolali), Ngesti Nugraha-Basari (Kabupaten Semarang).
“Misalnya pilkada di Kabupaten Semarang, sampai tahapan rekom (rekomendasi dari DPP PDIP, red) ini keluar, partai lain tidak mengusulkan, berpotensi gak ada lawan,” ujar pria yang akrab disapa Bambang Kribo itu.
Menurut dia, pilkada melawan kotak kosong akan meringankan kerja partai pengusung kandidat pilkada.
“Kalau lawan bumbung (kotak) kosong, gak ada pertarungan, kami konsolidasi saja,” katanya.
Kendati demikian, Bambang Kribo menyebut mesin partai PDIP sudah siap untuk bergerak memenangkan paslon yang diusung pada pilkada.
“Reorganisasi di tingkat ranting, anak ranting, dan PAC saat ini bisa dimanfaatkan masing-masing paslon untuk konsolidasi, DPD juga ‘support’ untuk masing-masing kabupaten/kota, kita sampaikan ke DPP calon-calon yang berpotensi menang,” ujarnya.
Ia menambahkan, visi dan misi paslon yang diusung PDIP akan disusun oleh partai karena terkait dengan Trisakti Bung Karno dan Pola Pembangunan Semesta Berencana Berkelanjutan.
Selain keenam bakal paslon kepala daerah yang berpotensi menjadi calon tunggal pada pilkada di Jateng mendatang, DPP PDIP telah mengeluarkan rekomendasi untuk Agus Sukoco-Eko Priyono (Kabupaten Pemalang), Sri Mulyani-Aris Prabowo (Kabupaten Klaten), Esti’anah-Joko Sutanto (Kabupaten Demak), Arif Sugiyanto-Rista (Kabupaten Kebumen), Arif Rohman-Tri Yuli Setyowati (Kabupaten Blora), Dyah Hayuning Pratiwi-Sudono (Kabupaten Purbalingga). (fid/ant)