Tangkal COVID-19 dengan Bahagia, Tenang, dan Sabar

VIRUS CINTA : Para narasumber menjentikkan ibu jari dan jari telunjuk sebagai tanda cinta untuk simbol menebar virus cinta sebagai obat penangkal COVID-19.(foto: dok humas dprd jateng).

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Bahagia, tidak panik, sabar dan tenang merupakan kata kunci yang patut dilakukan pada massa pandemi COVID-19. Selanjutnya ditambah olahraga dan mengonsumsi empat sehat lima sempurna bisa menjadi obat sekaligus imunitas pada diri dalam menangkal virus.

Hal itu terungkap dalam Dialog Parlemen dengan topik “Menjaga Kesehatan dan Olahraga Selama Pandemi” di Hotel Patrajasa Semarang, Jumat (2/7).

Tampil sebagai pembicara dr. Elang Sumambar (anggota IDI), Yudi Indras Wiendarto (anggota Komisi E DPRD Jateng), dan Sinoeng N Rachmadi (Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata).

Disampiaknak oleh para narasumber mereka sepakat perlu ada sebuah imunitas yang dimunculkan dari dalam diri. Tanpa ada imunitas tersebut, tubuh mudah loyo, stres, dengan demikian virus mudah menyerang.

iklan
Baca juga:  Gubernur Minta Vaksinasi COVID-19 di Jateng Dipercepat

“Ayo ciptakan rasa bahagia dari dalam diri dengan tenang dan sabar. Dengan demikian hormon endorfin kita selalu ada dan bisa menangkal reaksi tubuh pada perasaan negatif,”ungkap anggota IDI Semarang dr. Elang Sumambar.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Jateng Sinoeng N Rachmadi  menambahkan, rasa bahagia lainnya adalah mampu bermanfaat pada orang lain. Dengan ikut membantu, gotong-royong, semakin menanamkan rasa bahagia dalam diri.

Sementara itu anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto menyatakan, penting sekarang ini adalah membangun kesetiakawanan sosial. Semangat membantu sesama sangat dibutuhkan untuk waktu sekarang ini.

“Buang pikiran negatif, jangan cemas apalagi panik. Terpenting adalah bisa membantu sesama.Selain pola pikir, asupan makanan yang memiliki gizi,”paparnya.

Baca juga:  Ita Harap Tahapan Pemilu 2024 Berjalan Kondusif

Bagi Yudi, beberapa tahun terakhir sebelum ada pandemi, kampanye makanan/minuman bergizi kepada masyarakat tidak ada. Dia masih ingat, dulu gencar mengampanyekan istilah empat sehat lima sempurna.

“Cukup mengonsumsi buah, ikan, sayur, saya rasa sudah menjadi obat mujarab yang murah dalam mendapatkan vitamin. Orang sekarang hanya mengikuti selera lidah bukan kebutuhan tubuh,” tambah Elang.

Lantas bagaimana dengan olahraga? Sinoeng menyatakan, ada olahraga yang bersifat personal dan kelompok.

Untuk personal, bisa dilakukan kapan dan dimana saja. Untuk olahraga tersebut tentu tidak perlu mengenakan masker. Misalnya, bila dilakukan sendiri di dalam ruangan atau rumah.

Ketiga narasumber sangat berharap masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. Bahkan pada PPKM Darurat yang diterapkan Presiden Joko Widodo, supaya pola pikir negatif diubah menjadi positif. Kepada pengusaha, menurut Yudi, perlu ada sikap optimistis dalam menghadapi tantangan.(adv/udi)

Baca juga:  Operasi Zebra Candi 2021 Mulai Digelar
iklan