JATENGPOS.CO.ID, BANDUNG – Universitas Padjadjaran (Unpad) menjalin kerja sama dengan PT. Pertamina Bina Medika atau Pertamedika IHC terkait pengembangan kapasitas Klinik Kesehatan Unpad sekaligus kolaborasi dalam pendirian rumah sakit umum khusus jantung di kampus Unpad.
Kerjasama diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman secara virtual oleh Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti dengan Direktur Utama Pertamedika IHC Fathema Djan Rachmat, Jumat (12/3). Dari pihak Unpad, acara digelar di ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung.
Rektor menjelaskan, sebagai PTN Badan Hukum, Unpad punya tugas tidak hanya mencerdaskan bangsa, tetapi ikut berkontribusi dalam melayani masyarakat. Salah satunya penyediaan layanan kesehatan.
Saat ini, Unpad memiliki dua fasilitas kesehatan, antara lain Klinik Kesehatan serta Rumah Sakit Gigi dan Mulut. Dua fasilitas ini tidak sekadar media pendidikan bagi sivitas akademika, tetapi juga memberikan layanan kesehatan masyarakat.
“Dengan demikian kami memandang perlu karena dua fasilitas tersebut sama-sama berlokasi di Kota Bandung, kami juga punya FK dan FKG yang unggul, SDM-nya bagus dan terlatih, rasanya sangat layak untuk mengembangkannya melalui kolaborasi dengan Pertamedika IHC,” papar rektor melalui siaran pers Unpad.
Selain pengembangan dua fasilitas kesehatan tersebut, Rektor juga memandang perlunya penguatan pelayanan kesehatan secara lebih luas. Berbekal potensi yang dimiliki, Unpad mengajak Pertamedika IHC untuk berkolaborasi mendirikan rumah sakit khusus jantung (cardiac center).
“Melalui kolaborasi kami memiliki motivasi menjadi layanan kesehatan di RSGM maupun Klinik Kesehatan menjadi layanan yang excellence didukung oleh SDM yang baik dan operasional sistem yang baik,” kata rektor.
Inisiasi pendirian RS khusus jantung diapresiasi baik oleh Fathema. Menurutnya, Indonesia perlu memperbanyak layanan rumah sakit khusus penderita jantung.
Ini disebabkan, angka kesakitan jantung di Indonesia masih tinggi. Tentunya, dengan semakin banyak layanan kesehatan jantung diharapkan dapat menekan angka kesakitan jantung di Indonesia.
Di sisi lain, RS jantung saat ini masih berpusat di Jakarta. Karena itu, RS jantung yang akan didirikan di Unpad menjadi rumah sakit jantung pertama di Kota Bandung. Hal ini akan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan akses pelayanan jantung yang prima.
“Belum ada RS khusus jantung di Kota Bandung, sehingga ini menjadi kebutuhan masyarakat yang perlu direspons oleh Unpad,” tuturnya. (teguh)