Tutor Teman Sebaya Tingkatkan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia

Eko Puji Hastuti, S.Pd. Guru SMP Negeri 1 Selogiri

JATENGPOS.CO.ID,  – Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tutor  teman sebaya merupakan pembelajaran yang mandiri, karena siswa menggantikan fungsi guru untuk membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar. Adapun tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yaitu dalam hal meningkatkan prestasi dan motivasi belajar anak.

Seperti yang dikehendaki oleh pendekatan Contekstual Teaching Learning, murid  berperan sebagai sentral pembelajaran. Keaktifan peserta didik tentu mencakup kegiatan fisik dan mental, individual dan kelompok. Interaksi dikatakan maksimal bila terjadi antara guru dengan semua peserta didik, antara peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan bahan dan media pembelajaran, bahkan peserta didik dengan dirinya sendiri. Pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai kreatifitas memerlukan imajinasi, intuisi dan penemuan berfungsi juga sebagai alat komunikasi. Pembelajaran ideal yang efektif, menyenangkan, aktif, inspiratif, rasional, kreatif, inovatif dan konstekstual akan terwujud. Menurut Makarao (2009), tutor sebaya adalah metode pengajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk mengajarkan dan berbagi ilmu pengetahuan atau ketrampilan pada siswa yang lain.

Baca juga:  Peer Tutoring Gairahkan Belajar Siswa

       Dari pengamatan peneliti terhadap 32 peserta didik, peserta didik di kelas VII F, aktivitas pembelajaran Bahasa Indonesia diperoleh data bahwa sebanyak 6 peserta didik (18,75%) terlihat aktif.  Dilihat dari hasil belajar peserta didik, terdapat 26 peserta didik (81,25%) tidak mencapai nilai KKM. Hal ini menunjukkan peserta didik kurang tertarik pada proses pembelajaran sehingga tidak memahami materi pelajaran yang diberikan. Dari perolehan nilai hasil belajar yang hanya 18,75% mencapai KKM mengidentifikasikan kemampuan membaca pemahaman peserta didik sangat rendah.

Dalam proses kegiatan belajar Bahasa Indonesia di atas mengakibatkan peserta didik kurang termotivasi  dan mengalami kejenuhan. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh peserta juga menghambat pemahaman pada materi pelajaran yang diberikan oleh guru.  Dibutuhkan strategi dan metode belajar yang tepat untuk menumbuhkan motivasi dan pemahaman peserta didik agar kemampuan membaca pemahaman meningkat. Pembelajaran perlu dilakukan dengan melibatkan semua peserta didik secara aktif agar tujuan awal pembelajaran dapat tercapai. Guru perlu mengembangkan pola komunikasi aktif banyak arah yang tidak hanya melibatkan interaksi dinamis antara guru dengan peserta didik tetapi juga melibatkan interaksi yang dinamis  antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain.

iklan
Baca juga:  Revolusi Mental Berbasis TK Zaman Now

Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, maka salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang sesuai adalah  strategi pembelajaran tutor  sebaya  untuk pembelajaran materi  teks fabel pada kelas VII F semester 1 SMP Negeri 1 Selogiri. Langkah-langkah pembelajaran tutor  sebaya yaitu  Peserta didik dibagi dalam   beberapa kelompok kecil dengan kemampuan heterogen. Peserta didik yang pandai, disebar dalam setiap kelompok dan bertindak sebagai tutor. Semua tutor sebaya diberi penjelasan dan pengarahan  materi oleh guru untuk disampaikan pada teman kelompoknya. Setiap kelompok diberi tugas oleh guru. Masing-masing kelompok mempelajari materi pelajaran dan mengerjakan tugas dengan dibantu peserta didik yang telah ditunjuk menjadi tutor teman sebaya. Setiap kelompok menyampaikan materi sesuai dengan tugas yang telah diberikan. Guru bertindak sebagai nara sumber utama. Setelah semua kelompok menyampaikan tugasnya, bersama-sama peserta didik mengambil kesimpulan dan klarifikasi seandainya ada pemahaman peserta didik yang perlu diluruskan.

Baca juga:  Peranan BK dalam Memotivasi Belajar Peserta Didik di Masa Pandemi

     Berdasarkan hasil penelitian dengan penerapan metode pembelajaran tutor sebaya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi teks fabel bagi peserta didik kelas VII F  SMP Negeri 1 Selogiri Kabupaten Wonogiri, terjadi peningkatan pencapaian nilai rata-rata menjadi 85,75  dan terjadi peningkatan aktivitas belajar Bahasa Indonesia, yaitu 29 peserta didik (90,62%)  perserta didik aktif.

 

Eko Puji Hastuti, S.Pd.

Guru SMP Negeri 1 Selogiri

iklan