JATENGPOS.CO.ID, – Kondisi pembelajaran daring pada masa pandemi Covid 19 menuntut guru untuk selalu berinovasi. Seorang guru harus mampu mendesain situasi pembelajaran yang dapat mengeksplorasi kemampuan siswa dan meningkatkan motivasi belajar. Kondisi- kondisi tersebut baik fisik maupun emosi yang dihadapi oleh peserta didik akan mempengaruhi keinginan individu untuk belajar dan tentunya akan melemahkan dorongan untuk melakukan sesuatu dalam kegiatan belajar.
Proses pembelajaran di SMP Negeri 2 Jatisrono motivasi belajar setiap siswa masih rendah. Partisipasi siswa dalam setiap pertemuan kegiatan pembelajaran selalu kurang dari 70%. Siswa masih banyak yang enggan berinteraksi dalam kegiatan pembelajaran, dan malas dalam mengerjakan tugas. Kondisi ini terjadi karena media pembelajaran yang kurang sesuai dengan keinginan atau dorongan pada siswa untuk melakukan pembelajaran.
Motivasi belajar Menurut Djamarah (2008: 149), motivasi yang berasal dari dalam diri pribadi seseorang disebut “motivasi intrinsik”, yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. Hal ini dikarenakan di dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang disebut “motivasi ekstrinsik”, yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.
Adapun pengertian motivasi belajar menurut Sardiman (2018:75) adalah “Keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai”. Motivasi belajar adalah usaha-usaha seseorang (siswa) untuk menyediakan segala daya (kondisi-kondisi) untuk belajar sehingga ia mau atau ingin melakukan pembelajaran. Untuk meningkatkan rendahnya motivasi belajar siswa, penulis menggunakan aplikasi pembelajaran google classroom (GC).
GC adalah suatu serambi aplikasi pembelajaran campuran secara online yang dapat digunakan secara gratis. Penulis membuat kelas VIII A, B, C dan membagikan kode kelas tersebut atau mengundang para siswa. GC ini diperuntukkan untuk membantu semua ruang lingkup pendidikan yang membantu siswa untuk menemukan atau mengatasi kesulitan pembelajaran, membagikan pelajaran dan membuat tugas tanpa harus hadir ke kelas. Penulis menyiapkan google form untuk melakukan absensi setiap pertemuan di GC. Pemanfaatan forum di GC untuk mengamati siswa yang bertanya dan komentar di kelas. Pemanfaatan tugas kelas (classwork) di GC untuk mengamati siswa yang mengerjakan tugas di kelas.
Kegiatan pembelajaran pertemuan pertama tanggal 14 Juli 2021. Kelas VIII A, B, C jumlah siswa 90 anak. Siswa yang melakukan absensi 72 anak (80%), bertanya dan komentar di kelas 5 anak (1%), dan mengerjakan tugas 63 anak (70%). Kegiatan pembelajaran pertemuan kedua tanggal 21 Juli 2021. Siswa yang melakukan absensi 84 anak (93%), bertanya dan komentar di kelas 11 anak (12%), dan mengerjakan tugas 82 anak (91%). Kegiatan pembelajaran pertemuan ketiga tanggal 28 Juli 2021. Siswa yang melakukan absensi 90 anak (100%), bertanya dan komentar di kelas 22 anak (24%), dan mengerjakan tugas 87 anak (97%).
Peningkatan siswa yang melakukan absensi dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua 13%, pertemuan kedua ke pertemuan ketiga 7%. Peningkatan siswa yang melakukan bertanya dan komentar di kelas dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua 11%, pertemuan kedua ke pertemuan ketiga 12%. Peningkatan siswa yang mengerjakan tugas dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua 21%, pertemuan kedua ke pertemuan ketiga 6%.
Penggunaan GC berdampak sangat baik dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII A, B, C. Peningkatan motivasi belajar meliputi: absensi siswa, bertanya dan komentar di kelas, mengumpulkan tugas. Siswa merasa sangat senang melakukan absensi, bertanya dan saling komunikasi, dan merasa dihargai dalam mengerjakan tugasnya.
Sri Hartono, S.Pd
Guru IPA SMP Negeri 2 Jatisrono, Kabupaten Wonogiri.