JATENGPOS.CO.ID, Pembelajaran jarak jauh merupakan satu-satunya cara yang ditempuh oleh pemerintah dalam menghadapi masa pandemi covid 19. Langkah ini diambil untuk menyelamatkan anak bangsa ,para pendidik dan masyarakat pada umumnya. Penyebaran virus covid 19 ini diharapkan dapat dicegah penularannya jika tidak terjadi kontak langsung . Sehingga peserta didik belajar dirumah dengan daring.
PJJ yang dilakukan oleh siswa kelas IV SD N 3 Pliken dilaksanakan dengan daring,namun sering menghadapi kendala . Materi pelajaran yang disampaikan oleh guru sering tidak sampai ke peserta didik ,demikian respon yang diberikan oleh para peserta didik juga tidak sampai kepada guru dikarenakan terkendala lemahnya signal internet.Pemberian materi secara online tidak selalu dapat diterima secara langsung oleh setiap peserta didik.Ada peserta didik yang kebetulan saat itu signalnya bagus maka dapat secara langsung menerima materi tersebut.Peserta didik didaerah lain baru bisa menerima materi yang diberikan oleh guru beberapa menit setelah materi diberikan. Ada juga peserta didik yang baru menerima materi pada malam hari. Proses pembelajaran seperti ini berjalan terus menerus dari hari ke hari,dan tidak bisa berbuat banyak menghadapi situasi seperti ini.Terkadang agar pembelajaran lebih menarik guru memberikan penjelasan materi berupa vidio pembelajaran, maka kendala signal akan lebih terasa lagi.
Menurut Mulyasa(2007:174) Motivasi merupakan salah satu faktor yang meningkatkan kualitas pembelajaran,karena peserta didik akan belajar dengan sungguh – sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi, oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar pesrta didik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Setiap guru sebaiknya memiliki rasa ingin tahu , mengapa dan bagaimana anak belajar dan menyesuaikan diri, dengan kondisi – kondisi belajar dan lingkungannya.
Strategi pemecahan masalah pembelajaran jarak jauh di kelas IV SD N 3 Pliken dengan cara menggabungkan antara pembelajaran online dengan pengumpulan tugas – tugas secara offline.Peserta didik setelah menerima materi pembelajaran dari guru kemudian mencoba mengerjakan tugas-tugas yang dikirimkan oleh guru.Cara peserta didik mengerjakan tugas diberi kebebasan,ada yang mengerjakan sendiri jika tidak ada kesulitan dan ada yang bekerja bersama dengan beberapa teman yang berdekatan rumahnya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.Setelah selesai tugas dikerjakan tugas peserta didik mengirimnya secara offline.Peserta didik datang kesekolah dan menaruh tugas-tugasnya ditempat yang sudah disediakan oleh guru.Guru mengecek kotak tempat tugas yang diperuntukan untuk peserta didik. Demikian seterusnya sampai semua tugas bisa masuk data penilaian.Apabila ada peserta didik yang masih belum mengumpulkan tugas maka peserta didik yang bersangkutan diberi tahu agar bisa mengklarifikasi dan menindak lanjuti ,sampai semua tugas lengkap dan masuk dalam penilaian.
Pengumpulan tugas secara offline sangat memungkinkan karena domisili peseta didik dengan sekolah jaraknya tidak terlalu jauh sehingga sangat terjangkau oleh semua peserta didik.Para guru juga mudah melayani peserta didik untuk mengirim tugas secara offline dengan diperlakukannya PPKM oleh pemerintah, sekolah membuat jadwal piket kepada para guru sehingga para peserta didik didalam mengirimkan tugas- tugas secara offline selalu terlayani.Secara tidak langsung kedatangan peserta didik kesekolah memberikan kesan bahwa peserta didik memang betul-betul masih siswa SD N 3 Pliken.Perilaku, ahlak, dan sopan santun serta karakter peserta didik masih tetap terkontrol dengan kedatangan mereka mengirim tugas secara offline ke sekolah.
TRI YOGO PRIYATNI,S.Pd.
Guru SDN 3 Pliken
