‘’Mengusik” Cara Cepat Belajar Membaca

Wahyu Widiyarti, S.Pd. Guru SDN 2 Bulugede Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal

JATENGPOS.CO.ID,  Telah kita ketahui bersama bahwa masa pendemi covid-19 belum usai, pembelajaran masih dilakukan tanpa tatap muka. Pembelajaran dilakukan secara daring. Hal ini menyebabkan berbagai kendala bagi guru maupun siswa untuk melakukan pembelajaran secara optimal. Terutama pada siswa kelas rendah bimbingan dari guru sangat diperlukan untuk memperlancar baca, tulis, hitung permulaan. Banyak siswa kehilangan motivasi belajar. Orang tua mengeluh tidak punya banyak waktu untuk membimbing anak-anak di rumah seperti ketika mereka belajar di sekolah. Guru juga sering merasa kesulitan menentukan metode pembelajaran yang menarik minat belajar siswa.

Keadaan yang demikian mengakibatkan sebagian besar siswa belum lancar membaca. Bagi siswa kelas II belajar membaca sangat penting. Jika mereka belum lancar membaca maka untuk mempelajari materi pelajaran akan terasa berat. Membaca lancar adalah salah satu hal yang mendasar yang harus dapat dicapai siswa di kelas II. Hal ini terjadi juga pada siswa siswi SDN 2 Bulugede, yang menyebabkan pemahaman pada semua mata pelajaran terutama muatan Bahasa Indonesia sangat rendah.

Baca juga:  Penerapan Media Youtube Dalam Sistem Pembelajaran Daring

Menurut  Henry Guntur Tarigan, 2008 : 7  Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis memalui media, kata-kata, atau bahasa tulis. Bertolak dari permasalahan sebagian besar belum lancar membaca,  guru kelas II SDN 2 Bulugede Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal berusaha mencari solusi agar  siswa senang belajar membaca sehingga dapat lancar membaca. Guru mencoba memilih metode “mengusik” sebagai cara memecahkan masalah tersebut.

Mengusik merupakan akronim dari mengeja dengan musik. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan harus berorientasi pada bermain sambil belajar. Dalam dunia anak bernyanyi adalah hal yang menyenangkan. Menyanyikan lagu dengan musik dapat membuat anak-anak termotivasi untuk melakukan sesuatu, untuk itu disusunlah strategi mengajar baca dengan metode mengusik. Melalui strategi ini, anak-anak di kelas II yang kurang menguasai keterampilan membaca diharapkan dapat lebih termotivasi untuk membaca dan lebih lancar membaca.

iklan
Baca juga:  Situte Latih Keterampilan dan Kreativitas Siswa

Tahapan yang dilakukan dalam metode mengusik, yaitu pertama siswa dikelompokkan untuk mengetahui kemampuan awal membaca tingkat 1 yaitu siswa dengan kemampuan 1 sampai 2 suku kata, misalnya ba (ba), ta (ta), baca (ba–ca). Kedua siswa dikelompok dengan kemampuan membaca tingkat 2 yaitu siswa dengan kemampuan 3 suku kata, misalnya negara (ne–ga–ra). Ketiga siswa dikelompokkan dengan kemampuan membaca tingkat 3 yaitu siswa yang mampu membaca dengan akhir kata menggunakan huruf konsonan sampai huruf “ng”, misalnya sedang (se-dang), gelang (ge-lang). Guru meminta salah satu siswa untuk membaca sesuai kemampuan siswa, apabila siswa mengalami kesulitan dibantu oleh guru dengan pancingan lagu atau nada dan siswa meneruskan bacaan sesuai kemampuannya. Kemudian siswa yang lain diminta untuk memperhatikan temannya yang sedang membaca, setelah sudah dicukup dilanjutkan temannya untuk meneruskan membaca dan siswa lain tetap memperhatikan teman yang sedang membaca. Strategi ini diulang-ulang secukupnya setiap hari agar siswa dapat membaca cepat.

Baca juga:  Home Visit, Solusi Pembelajaran di Masa Pandemi

Terbukti strategi ini berhasil diterapkan pada siswa kelas II SDN 2 Bulugede. Sebelum menggunakan strategi ini siswa mengalami kesulitan membaca, belum bisa membaca dengan lancar, merasa malas dan tidak tertarik untuk membaca. Setelah strategi ini digunakan ternyata minat baca siswa kelas II SDN 2 Bulugede meningkat, sebagian besar siswa mulai lancar membaca. Kini bagi mereka membaca itu tidak membosankan, membaca menjadi asyik dan menyenangkan.

 

Wahyu Widiyarti, S.Pd.

Guru SDN 2 Bulugede

Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal

iklan