spot_img
32.6 C
Semarang
Minggu, 29 Juni 2025
spot_img

Alunan Gamelan Kyai Kanyut Mesem Iringi Pemakaman Raja Mangkunegaran

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Prosesi upacara pemakaman Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunagoro IX di Pura Mangkunegaran, Minggu (15/8) berjalan khidmat. Alunan gending dari gamelan pusaka Kyai Kanyut Mesem yang ditabuh para niyaga abdi dalem mengiringi sepanjang prosesi.

Pantauan di lapangan, para pelayat yang merupakan kerabat Mangkunegaran maupun sejumlah tokoh di Kota Solo mulai berdatangan sejak pukul 08.00 WIB. Setelah mengisi buku tamu dan memakai handsanitizer yang disediakan, mereka diberikan kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir di depan peti jenasah yang disemayamkan di dalam Ndalem Ageng sejak Jumat (13/8) sore. Kemudian para pelayat dipersilahkan duduk dikursi yang sudah tertata rapi di Pendopo.

Sebelum prosesi dimulai, para niyaga yang merupakan abdi dalem Pura Mangkunegaran menabuh gamelan pusaka Kyai Kanyut Mesem untuk memainkan sejumlah gending, diantaranya Gending Ketawang dan Gending Mongang. Setelah prosesi upacara dimulai, baru dimainkan sejumlah Gending Manguyu-uyu, seperti Menyan Kobar, Laler Mengeng, Tlutur Minggah serta Renyep Dawah.

Baca juga:  Siapkan 70 Ribu Dosis, Vaksinasi Perbankan Soloraya - KADIN - REI Tuntaskan Sasaran Pelajar

Iringan gending yang ditabuh dari gamelan Kyai Kanyut Mesem ini merupakan adat yang ada di Pura Mangkunegaran. Selain pemakaman penguasa Mangkunegaran, gamelan tersebut hanya ditabuh saat perayaan naik tahta serta saat malam 1 Suro.

Prosesi sendiri dimulai dengan pembacaan riwayat singkat KGPAA Mangkunagoro IX, kemudian dilanjutkan atur pambagya atau ucapan selamat datang kepada para pelayat. Setelah itu, Wakil Walikota (Wawali) Solo, Teguh Prakosa mewakili Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memberikan ucapan bela sungkawa dilanjutkan dengan penyerahan akta kematian yang diterima langsung oleh istri almarhum, GKP Mangkunagoro IX didampingi putra-putrinya.

Prosesi selanjutnya, penutupan peti jenasah dan selanjutnya peti jenasah dibawa keluar dari Ndalem Ageng melewati Pendopo menuju mobil ambulan yang disiapkan. Di depan Pendopo diselenggarakan adat brobosan. Istri dan anak-anak KGPAA Mangkunagoro IX berjalan menunduk di bawah peti ayahnya sebelum dimasukkan ke dalam mobil ambulan yang akan membawanya menuju tempat pemakaman di Astana Girilayu, Kemuning, Karanganyar.

Baca juga:  Pungli Marak di Rutan KPK, ICW Desak Rekrutmen Pegawai Dievaluasi

“Prosesi pemakaman sesuai dengan adat Mataram Islam. Lengkap dengan iringan gending yang ditabuh dari gamelan pusaka Kyai Kanyut Mesem,” ujar Plt Pengageng Kabupaten Mondropuro Pura Mangkunegaran, Supriyanto Waluyo. (jay/rit)

spot_img

TERKINI