JATENGPOS.CO.ID, – Pandemi korona memporak porandakan dunia Pendidikan. Menuntut para pelaku dunia Pendidikan beralih haluan dari pembelajaran tatap muka ke pembelajaran jarak jauh ( distance learning) atau daring. Kesulitan pembelajaran daring tidak hanya dirasakan oleh siswa, tapi juga dirasakan oleh guru. Pembelajaran daring membutuhkan sarana prasarana dan ketrampilan yang berbeda dari pembelajaran tatap muka. Sarana berupa HP, leptop, computer. Prasarana seperti listrik, jaringan, dan kuota. Ketrampilan berupa kemampuan mengoprasikan IT.
Siswa yang awalnya tidak diperbolehkan menggunakan HP, sekarang diwajibkan untuk dapat mengoprasionalkan. Peralihan model pembelajaran diatas berakibat menurunya hasil belajar siswa kelas enam SD Negeri Pakurejo, Kec Bulu KabTemanggung. Terbukti dari hasil penilaian harian mata pelajaran Matematika khususnya materi bangun ruang , 65 % siswa memperoleh nilai dibawah KKM.
Menurut Ismail dkk ( Hamzah, 2014: 48) matematika merupakan ilmu yang membahas angka angka dan perhitungannya, membahas masalah numerik, mengenai kuantitas dan besaran, hubungan pola, bentuk dan struktur, sarana berpikir, kumpulan sistem, struktur dan alat. Menurut Wahyudi dan Kriswandani (2013: 10) matematika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari konsep konsep abstrak yang disusun dengan menggunakan symbol dan merupakan bahasa yang eksak, cermat, dan terbebas dari emosi. Jadi matematika merupakan kegiatan manusia yang mengkaji berbagai benda abstrak yang berkaitan dengan angka angka yang digunakan untuk memecahkan masalah kehidupan sehari hari dan juga digunakan sebagai pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Keresahan menurunnya hasil belajar menuntut pendidik untuk segera mencari penyebab maupun pemecahanya. Guru sepenuhnya menyadari bahwa pandemi ini menyebabkan bimbingan dari guru ke siswa kurang maksimal karena jam tatap muka juga berkurang. Dari hasil refleksi guru menemukan solusi untuk menggunakan media video pembelajaran dan WhatsApp. Pendidik memilih WhatApps karena WA salah satu media sosial yang saat ini telah banyak digunakan oleh berbagai kalangan terutama pelajar. WhatsApp merupakan aplikasi yang dirancang untuk mempermudah komunikasi ditengah perkembangan tehnologi saat ini. Kelebihan WA selain mudah, praktis, cepat, hemat, memiliki berbagai fitur yang dapat digunakan untuk berkomunikasi seperti new group yang dapat dijadikan tempat berdiskusi guru dan peserta didik. Larasati, dkk (2013 ), WhatsApp merupakan aplikasi untuk saling berkirim pesan secara instan, dan memungkinkan kita untuk saling bertukar gambar, video, foto, pesan suara, dan dapat digunakan untuk berbagi informasi dan diskusi
Menurut Cheppy Riyana (2007), media video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, dan teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran. Menurut Brame (2016), umumnya video digunakan sebagai komponen kegiatan belajar konvensional, menjadi landasan dari pembelajaran campuran, maupun sebagai media penyampaian materi dalam pembelajaran daring.
Wina Sanjaya (2008: 216), kelebihan media video yaitu dapat melatih siswa mengembangkan daya imajinasi yang abstrak, dapat merangsang partisipasi aktif siswa, menyajikan pesan dan informasi secara serempak bagi seluruh siswa, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
Penggunaan media video pembelajaran ini bisa diambil dari media seperti google atau guru merekam sendiri video pembelajaran kemudian membagikan video pembelajarannya melalui whatApps group kelas. Hal ini sejalan dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh Shodiq dan Zainiyati ( 2020 ) yang berjudul “Pemanfaatan Media Pembelajaran E-Learning Menggunakan WA sebagai solusi di Tengah Penyebaran Covid-19 di MI Nurulhuda Jeju”. Dengan demikian media video dan aplikasi WhatsApps diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun ruang di kelas enam SDN Pakurejo Kec Bulu.
Oleh
Zahrotul Muauwanah S.Pd.SD
Guru SDN Pakurejo Kec Bulu Kab Temanggung