Optimalkan Hasil Belajar PPKn dengan Puzzle Pancasila

Rusito, S.Pd.SD

JATENGPOS.CO.ID, – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan salah satu pelajaran wajib pada setiap jenjang Pendidikan. Pengembangan sikap dan nilai moral siswa bisa dilakukan melalui mata pelajaran PPKn dengan tujuan untuk  menyiapkan warga negara Indonesia yang lebih baik (a good citizen. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, ruang lingkup materi PPKn untuk pendidikan dasar kelas rendah diantaranya adalah        Memahami arti gambar pada lambang negara “Garuda Pancasila”.

Materi PPKn yang dipelajari pada jenjang kelas tiga sangatlah penting. Materi ini bila tidak diajarkan dengan menggunakan media yang sesuai maka akan membuat siswa jenuh dan bosan. Begitupun pengalaman pembelajaran di SD Negeri 2 Banyusri Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali, masih banyak  siswa yang terlihat tidak fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan mereka kurang terlibat aktif selama proses pembelajaran, sehingga berdampak pada ketercapaian ketuntasan hasil belajar

Baca juga:  Belajar Bermakna Dengan Pendekatan CTL

Menurut Supriyono(2010: 27) karakteristik siswa SD pada umumnya senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok dan senang merasakan atau memperagakan sesuatu secara langsung. Oleh karena itu, perlu adanya perubahan dalam proses pembelajaran. Siswa haruslah dijadikan sebagai subjek sehingga kegiatan pembelajaran akan hidup. Alternatif media pembelajaran untuk mengajarkan materi simbol sila Pancasila pada muatan PPKn sebagai solusi permasalahan pembelajaran di Kelas tiga SD Negeri 2 Banyusri Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali adalah puzzle Pancasila.

Media puzzle Pancasila yang digunakan berupa poster Pancasila yang telah dipotong menjadi beberapa bagian pola. Langkah-langkah penggunaan puzzle Pancasila ialah sebagai berikut: Pertama, Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang. Kedua, Guru membagikan potongan puzzle Pancasila kepada masing-masing kelompok, beserta dengan petunjuk yang jelas pada lembar kerja siswa. Ketiga potongan puzzle disusun menjadi gambar yang utuh oleh tiap anggota kelompok. Keempat,  Setelah puzzle tersusun, siswa diminta untuk menjelaskan gambar dengan menyebutkan simbol sila-sila Pancasila beserta bunyinya. Kelima, Kecepatan dan ketepatan siswa dalam menyusun puzzle menjadi gambar utuh menjadi pertimbangan penilaian. Melalui penggunaan puzzle Pancasila, siswa dituntut untuk aktif menyusun potongan puzzle, menginterpretasikan gambar lambang negara Indonesia, serta menyebutkan simbol dan bunyi sila-sila Pancasila.

iklan
Baca juga:  Cellphone Video Recording Memudahkan Siswa dalam Pembelajaran Speaking di SMA

Berdasarkan data hasil belajar PPKn menggunakan media puzzle Pancasila pada siswa kelas tiga di SD Negeri 2 Banyusri Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali, menunjukkan peningkatan pada hasil Penilaian harian pada Kompetensi Dasar Tersebut serta keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Peningkatan hasil belajar  ini tak terlepas dari penggunaan media puzzle Pancasila yang mengubah siswa yang awalnya pasif menjadi sangat aktif . Menurut Sumarsono (2017: 43) Keunggulan dalam penggunaan media puzzle diantaranya adalah: Melatih psikomotorik, Melatih daya ingat siswa, Melatih interaksi antar siswa, Memotivasi siswa melakukan kegiatan, dan melatih kerjasama dalam kelompok.

Berdasarkan uraian di atas , penggunaan media puzzle dalam pembelajaran sangatlah efektif. Media ini dapat membantu siswa dalam memahami dan meningkatkan perhatian siswa terhadap isi materi yang diajarkan, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Sama halnya dengan penggunaan media puzzle Pancasila yang terbukti mampu meningkatkan hasil belajar PPKn pada siswa kelas III di SD Negeri 2 Banyusri Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali.

Baca juga:  Pentingnya Profesionalisme Guru Dalam Pendidikan

 

Rusito, S.Pd.SD

Guru Kelas III di SDN 2 Banyusri dan  Koordinator PAUD Dikdas dan LS Kec. Wonosegoro Kab. Boyolali

iklan