JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Sebanyak 513 warga binaan Rumah Tahanan Klas I Surakarta (Rutan Solo) mendapatkan vaksinasi dosis kedua, Kamis (26/8). Diharapkan dengan mendapatkan vaksinasi lengkap bisa membentuk kekebalan komunitas (herd immunity) di dalam lingkungan rutan.
Kepala Rutan Klas I Surakarta, Urip Dharma Yoga menuturkan warga binaan yang mendapatkan vaksin kedua ini gabungan dari penghuni lama maupun baru. Sebab, pasca pemberian vaksin dosis pertama, tahanan baru harus sudah mendapatkan vaksin dosis pertama sebelum masuk ke rutan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian bagi tahanan yang akan dikirim ke sini harus sudah divaksin. Karena warga binaan kami sudah divaksin semua. Ini penting sebab di dalam sini tidak memungkinkan untuk menjaga jarak mengingat kondisi di dalam rutan yang overload. Sehingga kami mengejar kekebalan komunitas di rutan untuk melindungi warga binaan maupun petugas,” jelasnya.
Adapun vaksin yang diberikan merupakan vaksin dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dan Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) 4-IV Surakarta. “Setelah divaksin lengkap kami tetap menegaskan kepada para warga binaan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes), sebagaimana sebelum divaksin. Sebab alhamdulillah selama ini belum ada warga binaan yang terpapar Covid-19 dan jangan sampai ada,” imbuhnya.
Disinggung mengenai dosis kedua untuk warga binaan yang sudah bebas setelah mendapatkan dosis pertama, Urip mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Puskesmas Gajahan untuk pemberian dosis kedua bagi warga binaan yang sudah bebas.
“Saat bebas, warga binaan sudah diberikan surat keterangan kalau telah diberikan vaksin dosis pertama. Nanti surat itu mereka bawa untuk mendapatkan vaksin dosis kedua di Puskesmas Gajahan,” ujarnya.
Sementara itu, Dandenkesyah 4-IV Surakarta, Letkol CKM Ujang Setiawan mengaku senang bisa membantu Rutan Solo memberikan vaksinasi bagi warga binaan. “Kami berharap hal ini bisa dicontoh Rutan lainnya di Solo Raya, sehingga segera tercipta herd immunity. Kami siap mensupport untuk vaksin dan tenaga kesehatannya,” ujarnya. (jay)