Motivasi belajar merupakan faktor yang sangat penting dalam keberhasilan belajar siswa. Disamping itu motivasi belajar juga dapat mendukung dan mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah. Cara penyampaian belajar yang monoton dan media yang kurang menarik menyebabkan minat siswa dalam pembelajaran kurang. Jika hal ini terjadi, maka proses belajar mengajar pun akan mengalami kendala dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hal yang demikian dialami oleh siswa kelas VI SD Negeri 03 Pedurungan Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. Pada kegiatan sehari-hari menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS tentang ASEAN rendah, sehingga prestasi belajarnya menurun. IPS tergolong muatan pelajaran yang cakupan pengetahuanya sangat luas. Tidak bisa dipungkiri banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran IPS. Dari hasil itu apa yang guru usahakan agar pembelajaran lebih aktif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik?
Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan adanya solusi untuk meningkatkan motivasi belajar agar prestasi siswa meningkat. Bagaimana cara guru menggali motivasi dan memilih media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS khususnya materi tentang ASEAN? Hamdani (2011:290) menjelaskan bahwa motivasi belajar dapat dibangkitkan, ditingkatkan, dan dipelihara oleh kondisi-kondisi luar, seperti penyajian pelajaran oleh guru dengan media bervariasi, metode yang tepat, komunikasi yang dinamis, dan sebagainya. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal dan terjadinya interaksi dalam belajar perlu adanya media atau alat bantu mengajar yang menarik sehingga dapat membuat anak lebih senang. Disinilah guru dapat mengunakan media salah satunya adalah Teka Teki Silang (TTS). Menurut Webster Dictonary (1960) media atau medium adalah segala sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk jenjang, atau alat apa saja yang digunakan sebagai perantara atau penghubung dua pihak atau dua hal. Media hakekatnya adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan pembelajaran (Briggs.1997).
TTS mungkin tidak asing lagi ditelinga. TTS dapat dikategorikan sebagai stimulant yang berfungsi mengelola stress dan menghubungkan saraf-saraf otak yang terlelap. Sifat “fun” tapi tetap “learning” dari TTS memberikan efek menyegarkan ingatan, sehingga fungsi kerja otak dibiasakan untuk terus belajar dengan santai. Kondisi pikiran yang jernih, rileks dan tenang akan membuat memori otak kuat, sehinggga daya ingatpun meningkat. Wajar jika TTS dikatakan sebagai media rekreasi otak karena selain mengasah kemampuan kognitif, meningkatkan daya ingat, memperkaya pengetahuan, juga menyenangkan kita. TTS merupakan sebuah permainan yang cara mainnya yaitu mengisi ruang-ruang kosong yang berbentuk kotak-kotak dengan huruf-huruf sehingga membentuk sebuah kata yang sesuai dengan petunjuk. Megisi sebuah TTS membuat kita berpikir untuk mencari jawaban dan mencari cara untuk memecahkanya.
Untuk meningkatakan motivasi dan prestasi pada pembelajaran IPS di kelas VI SDN 03 Pedurungan tentang ASEAN guru menggunakan TTS sebagai media pembelajaran. Cara penerapannya yaitu guru menyiapkan bahan yang akan diajarkan. guru membuat sebuah pertanyaan dan jawaban yang singkat saja misal nama negara, ibukota dan lain sebagainya. Kemudian guru membuat ruang-ruang kosong atau kotak-kotak untuk mengisi huruf-huruf yang sesuai yang terdiri dari ruang mendatar dan menurun. Setelah pertanyaan disiapkan kemudian mendemonstrasikan cara bermain TTS kepada peserta. TTS dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas VI SDN 03 Pedurungan.
Mengisi TTS pada kondisi pikiran yang jernih, rileks dan tenang akan membuat memori otak kuat, sehingga daya ingat pun meningkat. Mengisi TTS sebenarnya menyegarkan pikiran dan menambah wawasan bahkan dapat mengasah kemampuan otak dan sering-sering mengisi TTS mampu meningkatkan fungsi kerja otak manusia dan mencegah kepikunan dini.
Oleh : M. Ali Tifrozi, S.Pd.SD
Guru SDN 03 Pedurungan, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang