Di era globalisasi ini minat baca bangsa Indonesia sangat memprihatinkan. Minat baca di negara Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan Negara-negara lain. Di Indonesia minat baca termasuk dalam angka yang sangat kecil, yaitu hanya sekitar 0,01% dari berbagai negara di dunia.Rendahnya minat baca juga terjadi di lingkungan sekolah dasar. Siswa menganggap bahwa membaca adalah kegiatan yang membosankan. Siswa lebih cenderung menyukai kegiatan yang serba instan, tidak perlu dengan membaca.
Di lingkungan SD Negeri 2 Sindurejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2020/2021 dari 20 siswa kelas IV ada 6 siswa yang aktif membaca buku di dalam kelas, adapun siswa lain meluangkan waktu istirahat untuk bermain, pergi kekantin karena minat baca mereka rendah. Melihat kondisi tersebut guru kelas IV timbul gagasan untuk membuat (Sudut Baca).
Sudut baca merupakan sebuah tempat yang terletak di sudut ruangan yang dilengkapi dengan koleksi buku. Kemendikbud (2016:17) menjelaskan bahwa sudut baca merupakan sebuah ruangan yang terletak di sudut kelas yang dilengkapi dengan koleksi buku dan berperan sebagai perpanjangan fungsi perpustakaan. Melalui sudut baca siswa dilatih untuk membiasakan membaca buku, sehingga menjadikan siswa gemar membaca. Sudut baca menurut Gipayana (2011: 2) adalah sebuah ruang yang menyediakan buku-buku dengan jumlah banyak atau sedikit untuk dibaca, dipinjam, dan untuk melakukan aktivitas membaca. Kemendikbud (2016:13) juga menjelaskan bahwa sudut baca yaitu suatu sudut atau tempat yang berada di dalam kelas yang digunakan untuk menata buku atau sumber belajar lainnya dalam rangka meningkatkan minat baca dan belajar siswa melalui kegiatan membaca yang menyenangkan.
Sudut baca berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sudut baca merupakan sebuah ruangan yang dilengkapi dengan koleksi buku dan berperan sebagai perpanjangan fungsi perpustakaan. Sudut baca ditata semenarik mungkin (tidak asal jadi) agar siswa tertarik untuk memanfaatkannya, dengan cara memisahkan buku fiksi dan non fiksi ataupun buku-buku pengetahuan yang sudah dimodifikasi menjadi sebuah komik sesuai keinginan siswa dan kondisi kelas namun tetap memperhatikan nilai estetika.
Tujuan adanya sudut baca yaitu sebagai penumbuhan minat membaca pada siswa. Kemendikbud (2016:15) menjelaskan beberapa indikator ketercapaian pemanfaatan dan pengembangan sudut baca antara lain: 1) terdapat sudut baca di setiap kelas dengan koleksi bahan pustaka; 2) meningkatnya frekuensi membaca pada siswa; 3) adanya pemanfaatan sudut baca dalam proses pembelajaran; 4) sudut baca kelas tertata dan terkelola setiap akhir pembelajaran; 5) koleksi bahan pustaka di sudut baca kelas diperbarui secara berkala; 6) ada kegiatan guru membacakan buku dengan nyaring atau siswa membaca mandiri dengan memanfaatkan koleksi sudut baca kelas; 7) terdapat daftar koleksi dan daftar rekap baca sudut baca kelas; 8) meningkatnya kemampuan membaca dan berkomunikasi siswa dan guru.
Dengan diadakannya sudut baca, minat baca siswa kelas IV SD Negeri 2 Sindurejo yang sebelumnya 6 siswa yang gemar membaca buku meningkat menjadi 20 siswa. Munculnya sudut baca memberikan motivasi pada siswa untuk membaca buku yaitu banyaknya permintaan dari siswa untuk menambah koleksi perbendaharaan buku-buku di sekolah. Keaktifan siswa ini akan memberikan nilai positif bagi siswa maupun sekolah sehingga tujuan diadakannya (sudut baca) di sekolah untuk menciptakan siswa menjadi anak yang cerdas, berguna bagi nusa dan bangsa dapat terwujud.
Oleh :
Tulus Widiyatmo, S.Pd.
SDN 2 Sindurejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan