Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang, karena Penjas tidak hanya berfokus pada aspek psikomotor (ketrampilan gerak) saja, tetapi memperhatikan aspek kognitif (pengetahuan) dan aspek afektif (perilaku) juga. Namun pada prakteknya dalam penerapan pembelajaran di banyak sekolah lebih banyak menerapkan praktek daripada pembelajaran teori pengetahuan.
Mata pelajaran Pendidikan Jasmani tidak bisa dianggap remeh dalam masa sekarang karena mempunyai peranan dalam menjaga dan meningkatkan kebugaran jasmani peserta didik melalui aktivitas jasmani sehingga kebugaran dan kekebalan tubuh dapat meningkat dan dapat terhindar dari resiko penularan Covid-19. Dalam era sekarang, khususnya saat masa pandemi Covid-19, ketika terdapat beberapa penyesuaian dan pembatasan beberapa aktivitas maka kamu sebagai guru Penjas harus dituntut untuk berkreasi dan berinovasi dalam melakukan pembelajaran di sekolah.
Salah satu tantangan yang dihadapi dalam masa pandemi ini adalah pembatasan pembelajaran dimana sekolah belum membuka pembelajaran tatap muka secara penuh. Sehingga pembelajaran penjas pada saat ini banyak dilakukan dalam model pembelajaran daring.
Dalam mencapai tujuan pembelajaran khusus pada mata pelajaran Penjaskes di sekolah dasar, khususnya di kelas 5 SD Negeri 1 Pandanarum, Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara , Untuk materi BAB 1 Permainan dan olahraga materi Dasar-dasar Atletik, siswa masih banyak mengalami kesulitan. Hal ini terlihat dari masih rendahnya nilai mata pelajaran penjaskes dibandingkan dengan nilai beberapa mata pelajaran lainnya, mata pelajaran penjaskes peringkat nilainya menempati urutan paling bawah dari 6 mata pelajaran yang di Ujikan.
Bertitik tolak dari hal tersebut perlu pemikiran dan tindakan yang harus dilakukan agar siswa dalam mempelajari konsep pembelajaran tidak mengalami kesulitan, sehingga tujuan pembelajaran khusus yang dibuat oleh guru Penjaskes dapat tercapai dengan baik dan hasilnya dapat memuaskan semua pihak. Oleh sebab itu penggunaan metode pembelajaran Demonstrasi bentuk video visual dirasa sangat penting untuk membantu siswa dalam memahami konsep-konsep materi. Video visual harus dilaksanakan karena pembelajaran hanya bisa dilaksanakan dengan daring.
Menurut (Syaiful Bahri Djamarah, 2000) Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran,dengan kata lain Metode demonstrasi adalah salah satu cara mengajar, di mana guru melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati percobaan, Kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dievaluasi oleh guru. dalam metode pembelajaran ini, siswa tidak melakukan percobaan, hanya melihat Apa di kerja dikerjakan. jadi demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan dan memperlihatkan suatu proses.
 Dengan demonstrasi proses penerimaan siswa terhadap pembelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Siswa juga dapat mengamati dan memperlihatkan pada apa yang diperlihatkan oleh guru selama pembelajaran berlangsung walaupun hanya dengan pemberian video melalui grup WhatsApp.
Langkah pelaksanaan demonstrasi antara lain : a)Â Â Â Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaanpertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan Video demonstrasi. b)Â Â Â Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan. c)Â Â Â Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya video demonstrasi. d)Â Â Â Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
Langkah mengakhiri demonstrasi yaitu apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.
Oleh :
HERU MARSONGKO, S. Pd.
Guru Penjasorkes
SD Negeri 1 Pandanarum, Kec. Pandanarum, Kab. Banjarnegara