JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Kebutuhan gudang garam bagi petani yang mengolah garam rakyat sangat mendesak. Saat ini, baru ada dua gudang garam nasional (GGN) yang didirikan dan bisa difungsikan untuk petani garam. Yaitu, gudang garam yang dikelola Koperasi Garam Laut yang berada di Desa Babalan, Kecamatan Wedung. Gudang garam ini didirikan pada 2017 lalu.
Selain itu, adapula bangunan gudang garam yang dikelola Koperasi Sido Maju Desa Kedungkarang, Kecamatan Wedung. Adapun, kapasitas masing masing mencapai 2 ribu ton. Gudang garam itu juga memperoleh dukungan fasilitas berupa, alat angkut truk, timbangan, pikap, viar dan lainnya. Untuk gudang garam Kedungkarang hanya fasilitas pikap.
Kabid Perikanan Tangkap dan Kelautan pada Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Pemkab Demak, Sulhan menyampaikan, dengan sistem pemasaran melalui GGN itu, diharapkan dapat dilakukan pemantauan dan monitor baik terkait harga, maupun stok garam di tingkat petani. Dengan demikian, dapat pula menjadi dasar laporan ke pemerintah pusat, bahwa stok garam petani melimpah sehingga tidak perlu impor garam.
“Karena itu, manfaat adanya gudang garam itu sangat besar. Selain bisa menyelesaikan masalah kestabilan harga garam bagi petani, juga dapat berfungsi untuk menjadi landasan dalam pelaporan kondisi pegaraman di level petani. Apakah stoknya ada atau tidak. Semua bisa dimonitoring,”katanya. (*)