IPA merupakan cabang ilmu yang fokus kajiannya adalah alam dan proses-proses yang ada di dalamnya (Ina Fitriyana, 2010 : 11). Pembelajaran IPA merupakan studi tentang manusia atau studi tentang masalah-masalah bagaimana manusia mengembangkan satu kehidupan yang lebih baik. Pendidikan sains menekankan pada pemberian secara langsung dan kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan sains diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Sesuai dengan tujuan pembelajaran dan hakikat IPA, bahwa IPA dapat dipandang sebagai produk, proses dan sikap, maka dalam pembelajaran IPA di SD harus memuat 3 dimensi IPA tersebut. Pembelajaran IPA tidak hanya mengajarkan penguasaan fakta, konsep dan prinsip tentang alam tetapi juga mengajarkan metode memecahkan masalah, melatih kemampuan berpikir kritis dan mengambil kesimpulan melatih bersikap objektif, bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain. Model pembelajaran IPA yang sesuai untuk anak usia sekolah dasar adalah model pembelajaran yang menyesuaikan situasi belajar siswa dengan situasi kehidupan nyata di masyarakat. Siswa diberi kesempatan untuk menggunakan alat-alat dan media belajar yang ada di lingkungannya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari (Usman Samatowa, 2006: 11-12).
Pelaksanaan pembelajaran masa pandemi dibeberapa sekolah masih menggunakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sehingga proses pembelajaran IPA di kelas V SDN 1 Purbadana pun masih menggunakan pembelajaran Jarak Jauh dengan WhatsApp Group. Kenyataannya, pelaksanaan pembelajaran masa pandemik menimbulkan banyak permasalahan. Kendala tersebut salah satunya dalam pembelajaran IPA di kelas V Tema 1. Organ Gerak Hewan dan Manusia Sub Tema 1. Organ Gerak Hewan. Dari hasil penilaian hanya 25% siswa yang memperoleh nilai memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rendahnya tingkat capaian hasil belajar siswa karena siswa belajar melalui teori saja sehingga kurang menarik minat siswa siswa untuk belajar.
Agar pelaksanaan pembelajaran lebih efektif dan efisien sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, maka guru perlu menggunakan media pembelajaran yang lebih menarik minat belajar siswa. Salah satunya dengan menggunakan video pembelajaran yang diambil dari youtube.
Youtube adalah sebuah situs web berbagi video yang dibuat oleh tiga mantan karyawan PayPal pada Februari 2005. Situs ini memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video. Perusahaan ini berkantor pusat di San Bruno, California, dan memakai teknologi Adobe Flash Video dan HTML5 untuk menampilkan berbagai macam konten video buatan pengguna, termasuk klip film, klip TV, dan video musik. Selain itu ada pula konten amatir seperti blog video, video orisinal pendek, dan video pendidikan. Youtube merupakan sarana untuk mengembangkan sarana untuk mengembangkan car belajar agar lebih asyik secar individu. Dengan penjelasan yang dilihat dari youtube siswa akan memahami materi yang sedang dipelajari. Melalui youtube siswa juga bisa memecahkan permasalahan yang ada.
Langkah-langkah pembelajaran yang penulis terapkan adalah sebagai berikut: 1) Guru menyampaikan pokok materi pelajaran kepada siswa yang akan disampaikan secar menyeluruh melalui WA grup. 2) Guru memberikan soal Latihan kepada siswa secara individual. 3) Guru mengawali pembelajaran dengan menyajikan terlebih dahulu materi yang akan disajikan melalui WA grup. 4) Guru menayangkan youtube pembelajaran dan diakhiri dengan pertanyaan dalam bentuk LKS yang harus dikerjakan siswa secara individu. 5) Siswa mengoreksi jawabannya dengan mengulangi tayangan di youtube jika kurang jelas. 6) Setelah selesai mengerjakan, siswa mengirimkan jawaban kepada guru untuk dikoreksi melalui WA grup. 7) Guru memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberikan penghargaan kepada siswa yang menjawab dengan benar.
Kegiatan pembelajaran ini penulis laksanakan di kelas VÂ SDN 1 Purbadana Korwilcam Dindik Kembaran pada pelajaran IPA. Dengan pembelajaran melalui youtube, terbukti siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan menyenangkan dan lebih menarik. Siswa dapat memutar ulang video pembelajaran tersebut sampai mereka paham. Sehingga berdampak pada hasil prestasi belajar siswa meningkat secara signifikan dari rata-rata 53 menjadi 76. Dengan meancapai KKM yang semula 25% menjadi 85%. Maka dapat disimpulkan melalui pembelajaran video youtube siswa lebih aktif dan asyik melaksanakan pembelajaran IPA sehingga berpengaruh pada prestasi belajar siswa.
Oleh:
Choliyaturofingah, S.Pd. SD
Guru SDN 1 Purbadana Kec. Kembaran Kab. Banyumas