Faktor-faktor pendukung peningkatan mutu sekolah adalah guru, siswa, sarana prasarana, manajemen sekolah, Stakeholder, lingkungan sosial sekolah dan unsur-unsur lain yang berkaitan langsung maupun secara tidak langsung. Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam penentuan keberhasilan suatu pendidikan di sekolah. Guru adalah aktor yang bersentuhan langsung dengan siswa. Pekerjaan sebagai guru merupakan suatu tugas yang sangat mulia mengantarkan siswanya mencapai tujuan pendidikan yang bermutu. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa ada sebuah korelasi positif antara sumber daya manusia (guru) dengan kualitas siswa di sekolah. Dan sumber daya manusia tersebut membutuhkan manajemen sumber daya manusia yang baik untuk mencapai kualitas siswa yang baik. Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pergerakan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja untuk mencapai tujuan organisasi. Dan orang yang melakukan aktivitas tersebut adalah manajer sumber daya manusia, yaitu seorang kepala sekolah (Bangun, 2012:6). Dalam aktifitas manajemen sumber daya manusia tersebut kepala sekolah yang berperan sebagai manajer, edukator, administrator, leader, inovator, supervisor, dan organisator maka bertanggung jawab dalam peningkatkan kinerja guru untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih bermutu.
Solusi untuk meningkatkan kinerja guru di SDN 01 Tlagasana dilakukan melalui Supervisi Akhir Bulan (SABU). Dilakukannya supervisi setiap akhir bulan akan meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang dilakukan secara daring. Dengan SABU diharapkan dapat secara cepat mengetahui berbagai masalah yang dihadapi guru dan membantu mencari pemecahan masalah dalam melaksanakan tugasnya. Tujuan dilaksanakannya SABU yang dilakukan di SDN 01 Tlagasana adalah untuk mendongkrak kinerja guru, antara lain 1) memperbaiki tujuan mengajar guru dan belajar siswa, 2) memperbaiki materi atau bahan dan kegiatan belajar mengajar, 3) memperbaiki metode atau cara mengorganisasi kegiatan belajar mengajar, 4) memperbaiki penilaian atas media, 5) memperbaiki penilaian proses belajar mengajar dan hasilnya, 6) memperbaiki pembimbingan siswa atas kesulitan belajarnya, dan 7) untuk memperbaiki sikap guru atas tugasnya (Jayadisastra 1996:12).
SABU dilaksanakan secara berkelanjutan dan terjadwal setiap akhir bulan pada hari efektif. Hasil dari pelaksanaan SABU sangat optimal dan efektif dalam mendongkrak kinerja guru. Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan maka diperoleh hasil bahwa masalah perencanaan pembelajaran yang dibuat guru bisa 100% lengkap dan tepat waktu. Guru membuat tujuan pembelajaran dengan benar, memilih materi pembelajaran yang tepat, menggunakan metode dan teknik yang sesuai dan melaksanakan penilaian yang tepat dengan tujuan pembelajaran.
Dari hasil pelaksanaan supervisi pembelajaran yang dilaksanakan juga diperoleh peningkatan hasil rata-rata nilai secara keseluruhan. Dalam proses pembelajaran para guru membuka pembelajaran dengan langkah yang benar, lebih baik menguasi materi pelajaran, memilih metode yang sesuai dengan tujuan dan materi, menutup pembelajaran dengan langkah yang benar dan mengalokasi waktu pelajaran yang sesuai dengan proporsi. Para guru juga lebih semangat dalam mengajar, lebih displin terhadap tugas kedinasan, displin waktu, displin di dalam melayani masyarakat, dan displin terhadap sikap dan tingkah laku. Maka dapat disimpulkan bahwa SABU atau supervisi akhir bulan efektif untuk meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan tugas di masa pandemi covid-19. Oleh Karena itu, pembinaan rutin yang dilakukan setiap bulan sangat dianjurkan dalam melaksanakan tugasnya sebagai kepala sekolah.
Oleh
YUSMANTO, S.Pd.SD
Kepala SDN 01 Tlagasana
Kec. Watukumpul, Kab. Pemalang