Ilmu Pengetahuan sosial merupakan mata pelajaran wajib yang dipelajari pada bangku sekolah. Pada jenjang SMP mata pelajaran IPS masih berupa satu kesatuan dari berbagai disiplin ilmu sosial. Menurut Haikal (2016:21) Pembelajaran IPS pada jenjang SMP masih bersifat terpadu atau gabungan dari berbagai disiplin ilmu sosial. Pengenalan ilmu sosial pada jenjang SMP meliputi : Geografi, Ekonomi dan Sejarah. Ketiga cabang ilmu sosial tersebut diharapkan mampu menjadi dasar bagi siswa dalam mengembangkan berbagai disiplin ilmu lainnya pada jenjang yang lebih tinggi. Salah satu materi yang dipelajari oleh siswa kelas IX dijelaskan pada Kompetensi Dasar 3.4 Menganalisis kronologi, perubahan dan kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari awal kemerdekaan sampai awal reformasi.materi ini sangatlah penting bagi anak anak yang remaja untuk mengenalkan fakta sejarah terkait dengan perubahan dan kejadian dimasa lalu yang telah menjadi bagian sejarah bangsa Indonesia.
Pembelajaran IPS kelas IX pada KD 3.4 di SMP Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Kebumen belum bisa berjalan dengan baik. Hasil capaian ketuntasan masih dibawah 50 % dari jumlah keseluruhan siswa. Penguasaan materi dirasa sulit bagi siswa karena materi IPS pada KD ini lebih banyak membahas fakta sejarah terkait kejadian yang berlangsung dari zaman awal kemerdekaan sampai era reformasi. Siswa menjadi sulit karena mereka tidak secara langsung mengalami periode tersebut. Sehingga kilas balik sejarah tidak secara utuh bisa dipahami mereka. Permasalahan ini yang menjadikan Hasil belajar mereka rendah. Sehingga hal ini harus dicari solusi agar kedepan bisa diperbaiki. Salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk mempermudah siswa dalam memahami materi adalah penggunaan media film. Hal ini dapat menarik siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.
Penggunaan media film merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Menurut Arifani (2013:37), film dapat membantu dalam proses pembelajaran, apa yang terpandang oleh mata dan terdengar oleh telinga, lebih cepat dan lebih mudah diingat daripada apa yang hanya dapat dibaca saja atau hanya didengar saja. Adapun langkah pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut : Pertama, guru menjelaskan tujuan dan materi pembelajaran terkait materi sejarah bangsa Indonesia yang dimulai dari masa pra kemerdekaan hingga masa reformasi kepada siswa. Selanjutnya siswa dibagi menjadi kelompok kelompok diskusi. Kedua, guru memutarkan film terkait sejarah bangsa Indonesia yang dimulai dari masa pra kemerdekaan hingga masa reformasi. Agar anak-anak jangan hanya memandang film itu sebagai hiburan, sebelumnya mereka ditugaskan untuk memperhatikan pokok pokok materi. Sesudah film dipertunjukkan perlu diadakan diskusi antar kelompok unuk membahas konten film yang telah ditayangkan. Ketiga, guru membagikan lembar kerja sebagai evaluasi akhir untuk mengukur daya serap siswa terhadap materi IPS yang mereka pelajari. Terakhir, guru mengajak siswa untuk bisa menarik simpulan bersama berdasarkan film yang mereka tonton.
Media Film sangatlah efektif diterapkan pada Siswa Kelas IX dalam materi sejarah bangsa Indonesia  di SMP Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Kebumen. Hal ini bisa dilihat dari kenaikan capaian ketuntasan Minimum yang ada pada siswa kelas IX. Rata rata nilai IPS pada hasil PH mencapai 88.75 dengan presentase ketuntasan 90.25 %. Selain itu media film juga bisa menjadi tawaran solusi ketika siswa mulai jenuh dan bosan dalam mengikuti pembelajaran. Merka bisa menikmati cerita yang disajikan sambil belajar melalui Lembar kerja yang telah disiapkan.
Rin Arini, S.Pd
Guru IPS di SMPN 1 Karanganyar Kab. Kebumen