Pada dasarnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru bukan sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran. Oleh sebab itu pembelajaran yang menarik akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari pelajaran tersebut, yang akan berdampak pada keaktifan dan peningkatan hasil belajar.
Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal dewasa ini adalah rendahnya daya serap siswa. Hal ini nampak pada rata-rata hasil belajar siswa yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Masalah yang timbul dari kurangnya aktivitas atau peran aktif siswa dalam pembelajaran serta pencapaian hasil belajar yang kurang maksimal dapat diatasi dengan suatu model maupun strategi pembelajaran yang bisa mengubah aktivitas belajar siswa yang pasif menjadi aktif.
“Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para guru perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar”(Soekamto,dkk,2013:126). Rendahnya hasil belajar merupakan wujud permasalahan yang muncul dari kegiatan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan yang dialami SD Negeri 05 Pelutan Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang di kelas IV dari 28 Siswa hanya 36% yang tuntas atau 10 anak yang memperoleh nilai diatas KKM, sedangkan 64% yang tidak tuntas atau 18 anak yang nilainya di bawah KKM.
Guru harus bisa menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan agar pembelajaran berhasil sesuai dengan keinginan kita. Salah satunya dengan menggunakan media gambar pada pelajaran IPA materi Energi dan Perubahannya yang menerapkan pembelajaran menggunakaan media gambar. “Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual ke dalam bentuk 2 dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip, proyektor” (Marlen, dkk, 2014:5). Setelah guru menggunakan media gambar pada pembelajaran IPA, para siswa bersemangat dan aktif mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh guru. Guru bisa mengajak siswa untuk mengamati kejadian-kejadian yang berkaitan dengan alam melalui gambar tersebut. Media gambar merupakan media yang mudah didapat atau dibuat dan akrab dengan lingkungan.
Ternyata pembelajaran dengan menggunakan media gambar materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai. Siswa lebih cepat menangkap materi yang diajarkan karena guru menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari, selain itu daya nalar atau daya pikir siswa meningkat karena siswa disuruh untuk menganalisis gambar-gambar yang ada.
Terbukti dengan hasil ulangan harian siswa kelas IV SD Negeri 05 Pelutan Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang memperoleh hasil ulangan yang sangat memuaskan. Media gambar lebih tepat digunakan untuk membimbing dan meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. Tidak lupa pula selalu memberi semangat bagi siswa yang belum bisa memperoleh nilai diatas KKM dan memberi reward untuk siswa yang memperoleh nilai bagus.
Media gambar sangat bermanfaat bagi siswa dan membantu siswa memahami materi pelajaran terutama siswa SD, karena pada masa ini siswa masih berada dalam tahab berfikir konkrit dan siswa belum mampu untuk berfikir secara abstrak.
.
Oleh : Nur khomisatun,S.Pd
Guru SDN 05 Pelutan Pemalang,Kecamatan Pemalang
Kabupaten Pemalang