Peduli Lingkungan Bersihkan Pantai Tirang

HUT Ke-40 Kekancan Mukti 

Bersih Pantai : Tumpukan karung sampah dari aksi sosial peduli lingkungan 40th Kekancan Mukti berhasil dikumpulkan dalam menjaga ekosistem kehidupan pesisir pantai Tirang Semarang. FOTO : DOK/JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Dalam rangka memperingati HUT ke-40 Kekancan Mukti bersama Yayasan Karya Sosial Rahardja menggelar bersih-bersih Pantai Tirang, Kawasan Tugu, Kota Semarang, Jumat (24/9)

Kegiatan sosial bersih pantai melibatkan hampir seluruh karyawan dari Kekancan Mukti Grup, mulai perhotelan hingga property. Aksi peduli lingkungan ini, dipimpin langsung Komisaris PT Kekancan Mukti Andri Rahardja dan Ketua Yayasan Karya Sosial Rahardja, Maria Carizza.

Maria Carizza, mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian PT Kekancan Mukti dan Yayasan Karya Sosial Rahardja terhadap lingkungan khususnya pantai yang ada di Kota Semarang.

“Kekancan Mukti kebetulan memiliki CSR berupa Yayasan Karya Sosial Rahardja dan kegiatan ini salah satu program CSR dalam rangka 40 tahun Kekancan Mukti,”ujarnya.


Baca juga:  Pendeta di Semarang Ditusuk Menantunya, Gara-gara Ini 

Untuk Yayasan Karya Sosial Rahardja ini lanjut Maria, memang bergerak dibidang lingkungan hidup dan satu tahun terakhir ini bergerak pada bidang bank sampah.

“Sampah dari seluruh bidang usaha PT Kekancan Mukti Grup kita kumpulkan untuk di olah di rumah kompos kita yang ada di Jalan Semeru. Untuk program bank sampah ini kita undi hari ini dengan hadiah utama Umroh senilai Rp 18 juta dan masing-masing Rp 500 ribu untuk 8 pemenang,” terangnya.

Menurut Maria, kegiatan di Pantai Tirang tidak hanya bersih-bersih, tapi juga akan dilakukan penghijauan di sepanjang pintu masuk Pantai Tirang.

Untuk sampah pantai yang berhasil dikumpulkan diambil Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang dan sampah-sampah bekas makanan akan diolah di rumah kompos milik PT Kekancan Mukti.

Baca juga:  Banyak Atap Sekolah Ambrol, Dinas Pendidikan Sragen Dinilai Lemah Awasi Sarpras Pendidikan 

“Sampah-sampah yang kita temukan kebanyakan kain-kain, kasur, selimut dan malah jarang plastik-plastik. Jadi sampah ini justru dibawa oleh laut. Hal ini juga karena pemuda-pemuda setempat sangat aktif menjaga pantainya,” tutup Maria Carizza. (ucl)