Bupati Boyolali Disandera Teroris Saat Pimpin Rapat ! Begini Realitanya

Adegan dalam simulasi operasi pembebasan tawanan di Kantor Bupati Boyolali. Foto : aji jarmaji/jateng pos

JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Kelompok teroris dengan mengendari sepeda motor tiba-tiba datang ke kantor Bupati Boyolali. Dengan bersenjata laras panjang, teroris itu langsung masuk dan menyadera Bupati dan Wakil Bupati yang saat itu sedang rapat bersama sejumlah stafnya.

Rentetan tembakan terdengar dari kantor Bupati yang berada di kompleks pekantoran terpadu Pemkab Boyolali tersebut. Sebagian dari mereka langsung masuk ke ruang Merbabu.

Sedangkan sebagian menjaga di pintu-pintu masuk dan diluar gedung kantor Bupati. Gedung putih pun dikepung teroris.
Bupati bersama Wakil Bupati yang sedang rapat bersama sejumlah stafnya pun tak sempat melarikan diri. Mereka langsung disandera para teroris.

Bupati diminta menghubungi Gubernur dan penyandera meminta tebusan Rp 10 miliar.


Mendapatkan informasi adanya penyanderaan Bupati Boyolali oleh sekelompok teroris, Yonif Raider Mekanik 411/Pandawa langsung menyiapkan tim pembebasan tawanan. Mereka segera bergerak ke tempat kejadian perkara.

Baca juga:  Yukata Indonesia Support Bobobox - Eiger Gelar Campsite, Dukung Ajang MotoGP Mandalika

Tim pembebasan tawanan dengan cepat menyerbu masuk ke kantor Bupati. Rentetan tembakan kembali terdengar. Dalam waktu singkat, tim pembebasan dari Yonif Raider Mekanik 411/Pandawa berhasil melumpuhkan para teroris. Bupati, Wakil Bupati dan stafnya berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke tempat aman.

Eit… tunggu dulu. Itu bukan kejadian beneran. Adegan tersebut terekam dalam skenario simulasi latihan puncak pemeliharaan kemampuan Raider yang diselenggarakan Yonif Raider Mekanik 411/Pandawa, Salatiga. Latihan digelar selama satu minggu di wilayah Kabupaten Boyolali.

“Latihan ini dititik-beratkan dalam rangka mengaplikasikan operasi khusus,” ujar Panglima Divisi Infanteri II Kostrad, Mayjen TNI Andi Muhammad, usai menyaksikan latihan operasi pembebasan tawanan di kantor Setda Boyolali, Selasa (2/11/2021).

Baca juga:  Pemkab Klaten Kembali Hidupkan Isolasi Komunal

Dijelaskan Andi, dalam latihan operasi khusus ini ada lima materi. Yaitu operasi pembebasan tawanan yang diskenariokan seolah-olah Bupati dan wakil Bupati bersama sejumlah stafnya disandera teroris dan berhasil dibebaskan pasukan raider.

Kemudian ada operasi raid penghancuran, operasi mobilitas udara, operasi lawan insurjen dan pertempuran jarak dekat. Latihan dilaksanakan selama satu minggu dan disegala bentuk medan dan cuaca apapun.

“Kita latihkan disegala bentuk medan dan cuaca apapun dalam rangka menghadapi perkembangan situasi baik nasional maupun regional. Ini tolok ukur batalion satuan saya ini yang ada sembilan batalion infanteri ini, saya menilai dalam tahapan latihan di akhir tahun ini saya melihat alhamdulillah semuanya berhasil mencapai target yang mampu dan mahir serta menguasai teori-teori materi operasi khusus ini,” kata Andi.

Baca juga:  Pedagang Pasar Tradisional di Solo Akan Ikuti Vaksin COVID-19 Tahap Dua

Ada tiga tahapan dalam latihan ini. Yaitu ada di home base, di hutan gunung dan di daerah rawa, laut atau di pantai, danau.
Latihan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan prajurit dalam mengaplikasikan operasi khusus tersebut.

Diharapkan, dengan latihan ini menjadi bekal prajurit untuk melaksanakan tugas-tugas operasi di segala bentuk medan dan kondisi apapun.

Bupati Boyolali, Mohammad Said Hidayat, menyatakan Boyolali memberikan ruang untuk TNI berlatih di Boyolali. Latihan itu diharapkan memberikan kekuatan dan kesiap-siagaan bagi TNI.

“Tetapi kita mohon secara bersama semua harus tetap menyuarakan semangat persatuan dan kesatuan di Boyolali dan negeri ini. Karena situasi nyaman aman tentunya langkah upaya pembangunan di negeri ini tentunya dapat dijalankan dengan baik dan lancar,” kata Said Hidayat. (aji)