spot_img
30.1 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Bu Mega Dukung Gerakan Menanam Mbak Ita

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Hobi menanam atau berkebun Wakil Walikota Semarang Ir Hevearita Gunaryanti Rahayu yang juga seorang insinyur pertanian mampu melahirkan ide dan gagasan yang unik. Salah satunya memiliki Sekolah Berkebun yang ada di rumahnya, Jalan Bukit Duta, Bukit Sari Semarang.

Mbak Ita, panggilan akrabnya, menceritakan bahwa Pandemi Covid-19 yang membatasi aktifitas di luar rumah menjadi motivasi untuk mengembangkan aktifitas berkebun yang merupakan hobi lamanya. Yaitu menanam di lahan sempit yang ada di dalam dan sekitar rumahnya dengan menggunakan polybag dan pot.

Berbekal pengetahuan yang didapat dari bangku perkuliahan dulu, menjadikan semua yang ditanam tumbuh subur dan menghasilkan buah yang istimewa. Dari sini lah kabar ‘tangan dingin’ Mbak Ita menyebar ke mana-mana.

Baca juga:  Sudaryono Akui Dapat Restu Prabowo

Semua yang tahu kesusksesan menanam ini justru ingin belajar. Meski dengan cara yang terbatas, akhirnya hobi menanam ini menjadi gerakan menanam sebagai upaya mengisi ‘kegabutan’ selama pandemi Covid-19.

Perlahan namun pasti akhirnya Wakil Walikota Semarang ini membuat Sekolah Berkebun yang pesertanya bebas siapa dan dari mana. Juga untuk belajar tidak dipungut biaya alias gratis. Bahkan mereka pulang diberi tanaman maupun benih untuk ditanam.

Sekolah Berkebun ini menurut Mbak Ita menjadi tempat masyarakat belajar menanam dan berkebun. Tujuannya agar bisa memanfaatkan lahan sempit di perkotaan untuk berkebun maupun bertani. Meski terbatas ruangannya, harapannya setidaknya bisa untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau keluarga.

Gerakan menanam melalui Sekolah Berkebun ini juga disupport oleh Presiden ke-5 Indonesia Prof Dr (HC) Hj Megawati Soekarnoputri.

Baca juga:  Ini Jadwal Acara Calon Gubernur Ahmad Luthfi Hari Ini

“Ibu Megawati sangat luar biasa mensupport kami. Kami mendapatkan banyak bibit pohon, jumlahnya ribuan untuk mendukung gerakan menanam atau berkebun,” ujarnya.

Dikatakan, sebagian pohon sudah kami tanam dan tersebar di seluruh wilayah Semarang. “Kami juga menguji coba tanaman bibit padi MSP ( Megawati Soekarno Putri) yang memiliki masa tanam hingga panen cukup pendek sekitar 90 hari.

“Kini masih kami uji coba menanamnya di lahan perkotaan dengan pot. Untuk sementara in kami lihat bisa tumbuh normal dalam kurun sekitar 1 bulan ini. Kami sangat optimistis padi ini bisa kami kembangkan dengan ditanam di lahan perkotaan yang sempit melalui media pot,” ungkap Mbak Ita. (prast/biz/sgt)

spot_img

TERKINI