Banyak anak lebih menyukai membaca dari pada menulis karena menulis dirasakan lebih lambat dan lebih sulit.. Apalagi di TPQ tempat mereka belajar Al Qur’an lebih dominan belajar membaca daripada menulis,Dalam satu minggu , lima hari belajar membaca dan satu hari belajar menulis.Hasil belajar Al Qur’an di TPQ sangat menunjang pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti disekolah pada aspek Al Qur’an terutama segi membacanya , Akan tetapi pada ketrampilan menulisnya anak-anak masih mengalami kesulitan .Seperti pada sisiwa kelas I SD Negeri 03 Beji yang beralamatkan di Jl.Werkudoro,Kelurahan Beji,Kecamatan Taman,Kabupaten Pemalang.
Mampu dan terampil menulis dengan baik dan benar menjadi salah satu tujuan pembelajaran di sekolah, salah satu yang diajarkan di sekolah dasar yaitu menulis huruf Al Qur’an atau disebut dengan huruf hijaiyah, baik yang diurai maupun yang disambung. Kemampuan dalam menulis huruf hiaiyah menjadi salah satu bagian dari penguasaan yang harus dimiliki oleh peserta didik kelas I. Pembelajaran menulis huruf Al Qur’an yang dimulai sejak dini diharapkan memberikan hasil yang lebih baik.Untuk menjembatani diperlukan upaya yang serius dari guru agar anak didiknya mampu dalam menulis huruf Al Quran dengan benar.
Pada dasarnya setiap manusia telah memiliki potensi dan ketrampilan menulis,hanya saja ketrampilan dan potensi yang dimiliki harus dikembangkan.Oleh karena itu kemampuan menulis merupakan kemampuan yang komplek yang menuntut sejumlah pengetahuan dan ketrampilan. Motivasi yang terdapat dalam Al Qur’an tampak dalam ayat-ayatnya yang memerintahkan umat Islam untuk belajar menulis.Sebagaimana yang tertera dalam wahyu yang pertama turun yaitu pada surat Al Alaq ayat 4
“Yang mengajar (manusia ) dengan perantara kalam”,(Q.S. Al Alaq)
Menulis merupakan kegiatan unutuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis bisa dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Menulis huruf Al Qur’an atau huruf hijaiyah bagi kelas I yang sebagian besar akan mengalami kesulitan jika tidak digunakan teknik yang tepat. Dalam proses belajar mengajar ,menulis Al Quran menekankan pada aspek ketrampilan maka strategi belajar mengajar yang disiapkan adalah dengan menggunakan metode latihan atau drill dan teknik yang digunakan adalah teknik modeling.
Sebagaimana dipaparkan Syaifudin Sagala ,bahwa metode drill atau metode latihan merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu,juga sebagai sarana untuk memperoleh ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan ketrampilan. Sedangkan teknik modeling sebagai teknik pelaksana dari keefektifan matode drill itu sendiri. Salah satu komponen pembelajaran kontekstual adalah permodelan (modeling),Wina Sanjaya mendefinisikan bahwa permodelan (teknik modeling) adalah proses pembelajaran dengan menggunakan sesustu contoh yang dapat ditiru. teknik modeling adalah teknik pembelajaran ketrampilan atau pengetahuan tertentu dengan melalui peragaan suatu model (baik dari guru maupun peserta didik ) atau alat peraga lain yang bisa ditiru.
Wujud alat peraga atau model tidak hanya langsung diperagakan guru tetapi dapat dihadirkan contoh teks huruf Al Qur’an dan struktur penulisan yang baik dan benar.Untuk kelas I membutuhkan model langsung dari gurunya. Guru menyampaikan tehnik menulis huruf hijaiyah,yaitu a) Cara menulis dari sebelah kanan ke kiri, b) Bentuk huruf atau cara menulisnya tegak diatas garis,bagi huruf-huruf yang tegak dan mendatar.Bagi huruf yang cara menulisannya atau bentuknya agak bulat, sebagian ada dibawah garis yaitu ukuran tinggi huruf adalah alif,kepala huruf Fa,Qaf,dan Waw dibuat berlubang,c.kepala huruf ’Ain,Ghin (ditengah dan diakhir kata) padat penuh tidak kosong. cara menulisnya tidak membuat sudut ,artinya sudut atau lekukan dibuat elastis (melengkung,tidak kaku atau runcing)
Tujuan pokok penggunaan teknik modeling dalam proses belajar mengajar adalah untuk memperjelas pengertian,konsep,memperlihatkan atau menandai cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu. Dalam pembelajaran ketrampilan menulis huruf Al Qur’an dengan menggunakan tiga metode yaitu ceramah,demonstrasi dan latihan.Akan tetapi dalam pelaksanaan pembelajaran lebih menekankan pada metode latihan (drill) dan teknik yang digunakan adalah teaaknik modeling dengan menyediakan peralatan yang diperlukan,Menciptakan kondisi anak untuk belajar,memberikan pengertian atau penjelasan sebelum latihan dimulai (ceramah). Demonstrasikan proses/prosedur tersebut oleh guru dan peserta didik mengamatinya,Peserta didik menulis huruf yang telah dicontohkan guru dan guru membimbing peserta didik dari awal hingga akhir,
Dalam pembelajaran menulis ini tentunya membutuhkan waktu dan pertemuan tidak hanya sekali,tapi dapat dijadikan rutinitas setelah membaca surat-surat pendek dan doa harian..Walaupun membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih ,nyatanya teknik pembelajaran ini dapat meningkatkan prestasi dan kemampuan siswa kelas I SD Negeri 03 Beji ,kecamatan Taman kabupaten Pemalang dalam menulis huruf hijaiyah .
Oleh
Sri Muslikhah, S.Ag.
SD Negeri 03 Beji Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang