Dengan Kepemimpinan Islami, Kesejahteraan Karyawan Akan Meningkat

Nanik Umiati,

JATENGPOS.CO.ID,  – Karyawan adalah salah satu pilar penting bagi setiap perusahaan. Karyawan perlu dikelola agar tetap produktif. Akan tetapi pengelolaan karyawan bukanlah hal yang mudah, karena selain memiliki keterampilan, karyawan juga mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan dan latar belakang yang heterogen serta kondisi yang berbeda-beda. Oleh karena itu perusahaan harus bisa mendorong karyawan agar tetap produktif dalam mengerjakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya masing-masing yaitu dengan memberikan sesuatu yang menimbulkan kepuasan dalam diri karyawan, sehingga perusahaan dapat mempertahankan karyawan yang loyalitas dan dedikasi yang tinggi serta memiliki pengalaman dan potensi dalam bidang pekerjaannya.

Dalam bekerja seorang karyawan tentunya menginginkan memperoleh sesuatu sesuai dengan yang diharapkannya. Salah satu bentuk keinginan yang ingin diperoleh adalah kesejahteraan dalam bekerja. Kesejahteraan karyawan merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan karyawan dalam meraih hidup dan keberhasilan perusahaan karena mampu memenuhi kebutuhan karyawan. Kesejahteraan Karyawan (employee’s well-being), kesejahteraan dikonsepkan sebagai konsep yang dibangun secara global dan dioperasikan dengan memasukan kepuasan kerja karyawan, kepuasan keluarga dan kesejahteraan fisik maupun kesejahteraan secara psikoligis.

Baca juga:  Tingkatkan Pemahaman Aspek Sejarah Peradaban Islam Melalui Videoscribe Sparkol

Employee’s well-being tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktifitas kerjanya meningkat. Lebih lanjut pentingnya kesejahteraan yang diberikan kepada karyawan adalah pemberian kesejahteraan akan menciptakan ketenangan, semangat kerja, dedikasi, disiplin dan sikap loyal terhadap perusahaan sehingga turnover pegawai menjadi rendah. Dengan tingkat kesejahteraan yang cukup maka karyawan akan lebih tenang dan nyaman dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dengan ketenangan tersebut diharapkan kinerja karyawan meningkat.

Pada akhir abad ke 19, para pengusaha kurang memperhatikan kesejahteraan karyawan, meskipun ada beberapa pengecualian pada beberapa organisasi perusahaan yang umumnya peduli dengan kesejahteraan karyawan dan memperkenalkan praktik yang membantu karyawan di tempat kerja dan dalam kehidupan di luar pekerjaan. Namun, sebagian besar pengusaha pada waktu itu memandang dan umumnya menganggap karyawan sebagai suatu kebutuhan tetapi membebani keuangan organisasi perusahaan adalah fenomena yang jauh lebih sering muncul.

iklan
Baca juga:  Tingkatkan Pemahaman Integrasi Nasional dengan Gobak Sodor

Kesejahteraan karyawan tidak terlepas dari adanya peran pimpinan. Kepemimpinan dalam sebuah organisasi menjadi hal yang sangat penting, karena peran kepemimpinan yang baik akan mampu mendorong karyawan untuk bisa meningkatkan produktivitas kerjanya. Kepemimpinan yang diharapkan disini merupakan kepemimpinan yang islami dimana merupakan keseimbangan antara kepemimpinan dengan konsep duniawi maupun konsep ukhrawi, menggapai tujuan hakiki lebih dari sekedar tujuan organisasi yang bersifat sementara, menuntut komitmen tinggi kepada prinsip-prinsip Islam dan menempatkan tugas kepemimpinan tidak sekedar tugas kemanusiaan yang dipertanggungjawabkan hanya kepada anggota, tetapi juga di hadapan Allah SWT.

Kepemimpinan islami dapat mempengaruhi sikap dan perilaku anggotanya untk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan islami dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai islami pada organisasi perusahaan dengan menciptakan keharmonisan dalam organisasi dengan tidak semata-mata dalam proses bisnis hanya berorientasi pada uang, serta memberikan upah karyawan sebagaimana mestinya tidak di kurang-kurangkan dan sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Pembayaran upah harus sesuai dengan kerja yang dilakuan. Sebagaimana diriwayatkan Nabi Muhammad SAW bersabda:

Baca juga:  Joyfull Learning Solusi Tepat Untuk PTM Terbatas

Berikanlah upah kepada karyawan, sebelum kering keringatnya”.

Oleh karena itu dengan adanya kepemimpinan islami karyawan akan merasa bahagia akan merasa dilindungi akan merasa diberikan hak yang seharusnya diterima sehingga karyawan akan mempunyai kesejahteraan yang tinggi. Jika kesejahteraan tersebut sudah di peroleh maka karyawan akan senantiasa bekerja dengan maksimal dan sesuai dengan panggilan hati.

oleh : 

Nanik Umiati

Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Islam Sultan Agung Semarang

iklan