JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Kasus begal kembali mencuat di Demak, kali ini menimpa seorang lelaki bernama Syaefudin (30) warga Desa Gaji, Kecamatan Guntur, Demak. Korban diduga menjadi keganasan kawanan begal yang beroperasi di wilayah kecamatan Sayung hingga Guntur Demak. Korban ditemukan tewas bersimbah darah di jalur Sayung – Guntur, atau tepatnya di Desa Blerong, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, pada Senin (13/12) dinihari kemarin.
Dari keterangan warga, Adi Purwoko, sekitar pukul 00.30 dinihari, dirinya yang sedang berada di depan rumah, dikejutkan dengan adanya suara keributan. Tak jauh dari rumahnya, saksi melihat empat orang yang diduga begal sedang melakukan penganiayaan terhadap seorang pengendara sepeda motor.
“Saat kejadian ada dua kendaraan, empat orang, memepet dari kanan dan kiri. Korban terjatuh karena berusaha mempertahankan sepeda motornya. Kemudian, salah seorang pelaku berusaha membawa kabur sepeda motor, saya kejar dan teriak sambal bawa cangkul, sehingga mereka (pelaku) kabur dan gagal bawa motor korban,” jelas Adi kepada wartawan.
Bersama warga, Adi lalu mendatangi korban yang sudah tergeletak tak berdaya karena sabetan senjata tajam di bagian dada, pinggang dan tangan. “Saat kami cek kondisinya, ternyata korban sudah tidak bernafas lagi, ” imbuh saksi.
Petugas Polsek Guntur yang datang ke lokasi langsung mengevakuasi jenasah korban ke rumah sakit RSUD Sunan Kalijaga Demak. Selain itu, petugas juga melakukan olah tkp dan membawa kendaraan korban ke kantor polisi.
Salah seorang kerabat korban Budiono, menjelaskan, sekitar pukul 22.00 wib, korban mengantar keponakannya ke Pondok Pesantren Futtuhiyah Mranggen. “Jam 10 malam, Syaefudin mengantar keponakannya ke pondok di Mranggen. Sekitar pukul 02.00, keluarga mendapat kabar kalau Syaefudin meninggal dunia karena dibegal,” kata Budiono.
Abdul Qolik (68) paman korban kepada wartawan menambahkan bahwa korban merupakan anak bungsu dari empat bersaudara pasangan Khumaidillah dan Salamah. Korban sendiri belum menikah dan memilih untuk menunggu orangtua nya yang sakit sejak beberapa bulan terakhir.
“Ibunya sudah empat bulan sakit patah tulang kanan akibat jatuh dari sepeda, dan ayahnya sudah sebulan ini mengalami sakit pada perutnya. Dia (korban) yang bertugas menunggui orangtuanya,” jelas Abdul Qolik.
Korban sendiri sebelumnya mondok dan melanjutkan kuliah di Wonosobo serta aktif di PMII Wonosobo. Bahkan pagi kemarin orang tua korban mendapat kunjungan dari wakil ketua DPRD Kabupaten Demak Zayinul Fata dari PKB. Kedatangan Zayinul selain untuk mengucapkan duka cita juga memberikan dukungan moril kepada kerabat yang ditinggalkan. (adi/sgt)