JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN – Komisi II DPRD Sragen melakukan hubungan inpeksi mendadak (sidak) di sejumlah minimarket Alfimidi, Beloran, Sragen kota, Kamis siang (17/2).
Menyusul kelangkaan minyak goreng di pasaran, lantaran rawan terjadinya penimbunan. Selain itu wakil rakyat ini juga melakukan pengecekan di Alfamart dan Indomaret kecamatan Gemolong.
Ketua Komisi II DPRD Sragen Hariyanto dalam pantauan dan sidak . Persediaan minyak goreng juga tidak tersedia untuk konsumen.
Pihaknya mengaku mendapat keluhan dari warga. Lantaran di minimarket, ada warga yang tidak kebagian jatah minyak goreng. Namun sustru menyaksikan ada orang yang memborong tiga dus minyak goreng sekaligus.
”Kemarin dapat info, warga tidak ada yang dapat minyak. Tapi ada yang memborong tiga dus langsung dibeli. Infonya kiriman pagi, hitungan jam sudah habis. Informasi harga Rp 14 ribu per liter. Tapi dapat keluhan warga beli Rp 19 ribu. Jadi kita cari info yang benar seperti apa,” ujarnya.
Dia memastikan warga mengeluh karena minyak sampai saat ini masih langka. Dia sudah mengecek 4 lokasi di minimarket, dan semua stok kosong.
”Kita tadi tanya dari pengiriman tersumbat. Lha ini harus dicari sumbatanya dimana,” ujarnya.
Lantas saat mengecek, dia melihat beberapa dus minyak goreng filma di bagian dalam toko. Namun saat ditanya pada petugas toko menyampaikan hanya wadah saja.
“Saya lihat tadi ada dus filma, tapi masak hanya wadah saja,” tuturnya.
Terpisah, Sugiyanto, pedagang Angkringan mengaku kesulitan mendapatkan minyak goreng. Dia menjelaskan harus berdesak-desakan demi mendapat 2 liter minyak goreng lewat operasi pasar.
”BiAsanya dapat di operasi pasar, harga Rp 28 ribu, kemasan 2 liter,” bebernya.
Dia menyampaikan untuk pembelian dibatasi. Padahal untuk dagangan minimal butuh 2 liter sehari. Itupun tidak setiap hari ada operasi pasar. ”Dapat di Minimarket ya pernah, tapi lebih banyak kosongnya.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Pengembangan perdagangan Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kabupaten Sragen Widya Budi Mudhita menyampaikan untuk komoditi minyak goreng, barang susah didapatkan. Sementara pedagang kecil yang jual curah masih pakai stok lama dengan harga lama.
”Stok nggak ada, yang di daerah, dari suplayer ngasih barang terbatas. Untuk Harga dari pemerintah Rp 14 ribu.Sedangkan minyak goreng curah harga lama masih Rp 17 ribuan,” jelasnya. (ars)