JATENGPOS.CO.ID, DEMAK — e-Planning dan e-Budgeting merupakan sistem informasi berbasis web yang dikembangkan untuk memfasilitasi proses perencanaan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan daerah. Dengan adanya e-Planning dan e-Budgeting ini diharapkan dapat terbangun sinergitas perencanaan antara pusat dan daerah, memberikan kemudahan bagi semua pihak, baik masyarakat dan semua stakeholder terhadap akses informasi, sebagai acuan untuk berpartisipasi dan melakukan pengawasan. “Ketersediaan informasi di dalam e-Planning nantinya akan mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam program pembangunan daerah,” demikian disampaikan Bupati Demak HM.Natsir saat membuka acara Sosialisasi Penerapan Integrasi e-Planning dan e-Budgeting menuju Demak yang lebih transparan, di Hotel Amantis.
“Dengan adanya e-Planning ini diharapkan dapat menjaring masukan dan menjadi ajang berbagi pengalaman dalam pengembangan dan pemanfaatan aplikasi e-Planning dan e-Budgeting dalam penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah,” jelas Natsir.
Ditambahkannya, di dalam prinsip-prinsip e-Planning diharuskan adanya bottom up, top down, dan partisipasi dari masyarakat.
“Ini berarti bahwa seorang kepala daerah harus memiliki kedekatan dengan konsituennya. Bukan saja secara politik, tetapi juga kedekatan secara emosional dan sosial budaya dengan segala kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Dalam rangka terselenggaranya pemerintahan daerah yang bersih dalam transparansi anggaran dan perencanaan,” ungkapnya.
Menurutnya, penerapan e-Planning dalam pembangunan daerah harus segera dilaksanakan agar tepat sasaran karena didasarkan pada data dan informasi yang terintegrasi di dalam satu sistem.
“Dengan penerapan e-Planning dalam sistem pembangunan, intervensi ataupun titipan program kegiatan dari berbagai pihak yang dapat mengorbankan kebutuhan dan kepentingan masyarakat, dapat dicegah,” imbuh Bupati Demak.
Sementara Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Demak Drs. Taufik Rifai, M.Si. menyampaikan e-planning e-budgeting menjadi alat bantu agar proses perencanaan dan penganggaran dapat berlangsung efektif dan efisien. Perencanaan dan penganggaran dan aktivitas terbesar dalam proses pembangunan keduanya saling berhubungan satu sama lain sehingga perlu adanya pola perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi. (adi/saf)