JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Menyambut datangnya bulan suci Romadhon 1443 H ( 2022 ) Pemerintah Kota Semarang bersama Pengurus Masjid Agung Semarang (Masjid Kauman), Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, bakal menghelat Dugderan yang menjadi tradisi seni dan budaya khas Kota Lunpia.
Dalam kegiatan terbatas tersebut, perwakilan beberapa ulama serta perwakilan beberapa komunitas di Kota Semarang akan melaksanakan prosesi Dugder pada hari Kamis tanggal 31 Mei 2022 (pekan ini), di Halaman Balaikota, Masjid Agung Semarang dan Berakhir di Masjid Agung Jawa Tengah.
Mengususng tema “ Dugderan Mempererat Kemajemukan Dalam Bingkai Pancasila Menuju Semarang Semakin Hebat ” kegiatan tahunan tersebut, diharap mampu menumbuhkembangkan semangat rasa persaudaraan antar umat beragama.
“Tema yang kami usung, mengandung arti meskipun Kota Semarang terdiri dari berbagai Suku, Agama, dan Ras tetapi tetap bersatu meneguhkan tekad untuk bersama-sama membangun Kota Semarang menuju Semarang Semakin Hebat serta masyarakat yang semakin sejahtera”, tutur Drs. Sapto Adi Sugihartono, M.M. selaku Plt Kadinashudpar Kota Semarang, kepada Awak Media, belum lama ini.
Ada yang istimewa dari pagelaran prosesi Dugder tahun ini, yakni adanya Warak Animatronik yang merupakan Robot Warak yang bisa bergerak dan bersuara.
“Tahun ini Prosesi Dugder selain dimeriahkan dengan adanya Animatronik juga akan dimeriahkan dengan pertunjukan Gatra Budaya Dugder, sebuah Drama Tari Dugder yang dikemas dengan durasi kurang lebih 15 menit berupa Teatrikal yang menggambarkan bermacam-macam budaya yang ada di Kota Semarang dimana di Kota Semarang terdiri dari berbagai etnis yakni (Cina, Arab, dan Jawa) yang bisa hidup berdampingan di Kota Semarang”, terang Sapto.
Sejak adanya pandemi Covid-19, kegiatan Dugder tidak dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya, yang di ikuti ribuan peserta dari berbagai kalangan, namun prosesi dugder akan dilaksanakan secara sederhana dan di siaran secara live streaming di akun chanel youtube Semarang Pemkot sehingga masyarakat tetap dapat menyaksikan dugder di rumah masing-masing.
“Kegiatan prosesi Dugderan yang akan di gelar di tiga tempat mulai dari halaman Balaikota, Masjid Kauman dan Masjid Agung Jawa Tengah tersebut, tetap menerapkan prokes ketat dengan pembatasan peserta dan masyarakat yang ingin menonton cukup mengikuti live streaming”, tutup Drs. Sapto Adi Sugihartono, M.M
Kegiatan ini akan diikuti pasukan Drumband AMNI, Perwakilan Pasukan Muhammadiyah, NU, Kementrian Agama, perwakilan dari 16 Kecamatan Se-Kota Semarang dan Keagamaan setra Ormas lainnya. (biz/ucl)