Menteri Pembangunan Nasional Singapura Tingkatkan Investasi di Kendal

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima kunjungan Menteri Pembangunan Nasional Singapura Desmond Lee, Rabu (23/3/2022). FOTO:DOK.PEMPROV/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG–Menteri Pembangunan Nasional Singapura Desmond Lee mengatakan, Indonesia khususnya Jateng, adalah mitra strategis. Kawasan Industri Kendal (KIK) merupakan hasil dari kolaborasi pengusaha Indonesia dan Singapura.

Bahkan, saat peresmian KIK 2017, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong hadir langsung, bersama Presiden Indonesia Joko Widodo.

“Kami sangat ingin melanjutkan kerja sama dengan Jawa Tengah. Singapura dan Indonesia merupakan tetangga dekat dan teman. Kawasan Industri Kendal merupakan kerja sama kami yang pertama di luar Batam, Bintan, dan Karimun,” tuturnya saat mengunjungi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rabu (23/3/2022).

Dalam kunjungannya, Lee ingin secara langsung mengunjungi KIK. Ia ingin melihat perkembangan investasi di Kendal dan menyaksikan langsung bagaimana sekolah vokasi (SMK) di Jateng, berkontribusi dalam penyediaan tenaga kerja.

iklan
Baca juga:  Ganjar: Lapor Jika Ada Korupsi Bansos

“Besok saya akan melihat Kendal Industrial Park secara langsung, untuk melihat perkembangan terkini. Dan, yang menarik adalah di Kendal, Pak Gubernur tidak hanya menata kawasan industri, tapi juga melatih orang dengan skill yang dibutuhkan dunia kerja. Itu hal yang dibutuhkan antara pekerja, pencari kerja, dan pemerintah,” sambung Lee.

Pertemuan di kediaman dinas Ganjar di Puri Gedeh tersebut, berlangsung akrab. Kunjungan Lee, menurut Ganjar, adalah tindak lanjut dari pembicaraan yang sempat dilakukannya dengan Dubes Singapura Anil Kumar Naya, awal Maret 2022.

Ganjar mengatakan, kerja sama dengan Singapura telah nyata diwujudkan dalam bentuk KIK. Dengan begitu, diharapkan pengembangan bisnis di Jateng lebih progresif.

Selain itu, ia juga berharap kawasan industri seperti menjadi zona “Teaching Industry“. Ini artinya, kebutuhan pekerja dapat dipenuhi melalui konfigurasi kurikulum pendidikan, yang berjodoh dengan kebutuhan dunia industri.

Baca juga:  Cegah Covid-19, Dirut PT TWC Dukung Penutupan Zona I Candi Borobudur

“Tidak bisnis saja, kita juga support SDM. Saya tawarkan vocational school yang kita miliki bisa match dengan tenaga kerja yang dibutuhkan industri. Maka industri di Jateng bisa menjadi teaching industry, sehingga siswa yang disiapkan bekerja, bisa belajar di sana,” ucap Ganjar.

Tidak hanya itu, dengan potensi penduduk mencapai 36 juta jiwa, Jateng siap memasok kebutuhan tenaga kerja ke berbagai kawasan industri. Oleh karena itu, dengan investasi Jateng dan Singapura, Ganjar yakin akan tercipta banyak lapangan kerja, bagi jutaan penduduk Jawa Tengah.

“Komitmen Singapura dan Indonesia dalam kerja sama sangat bagus harapan kita kita bisa tingkatkan pada sektor lain. Tugas saya ciptakan kondusivitas yang ada di Jateng, sehingga semua welcome dan semua bisa mengakses. Ujungnya harus sejahtera dan bahagia bersama,” paparnya

Baca juga:  Ratusan Penyandang Disabilitas di Kecamatan Gajah dan Guntur mendapatkan bantuan sosial

Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jateng, Ratna Kawuri menyebut, Singapura merupakan mitra dagang strategis bagi Jawa Tengah. Hingga 2021 nilai investasi negara Merlion ini mencapai 135 juta dolar AS. Adapun, investasi terbesarnya adalah perumahan, industri makanan, kawasan industri, peternakan, dan tekstil.

“Di Kawasan Industri Kendal sendiri sudah ada 72 perusahan, 20 operasional,15 konstruksi selebihnya sedang persiapan. Kalau nilai investasinya sekitar Rp23 triliun, penyerapan tenaga kerja langsung 11.350 orang,” pungkas Ratna. (ul/muz)

iklan