JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Bulan puasa yang juga disebut sebagai bulan sedekah ini benar-benar dimanfaatkan dengan kegiatan mulia oleh Warung Pecel Mapagan. Warung yang berada di komplek pujasera, Jln Patimura no 18A Ungaran Barat, kabupaten Semarang ini, setiap sore menyiapkan menu berbuka puasa geratis. Tidak heran jika setiap mau berbuka masyarakat berbondong-bondong ke warung ini untuk berbuka.
Mereka tidak saja disiapkan berbagai menu yang setiap hari dijual di warung itu. Tetapi juga teh hangat, es buah, buah-buahan dll. Sebelum azan magrib berkumandang, pengunjung sudah bersiap memenuhi kursi yang ada. Begitu waktu buka tiba langsung minum es buah dll. Lalu mengambil makanan sendiri secara prasmanan.
Pemilik warung, Wiwik Widhayati mengaku kegiatan berbuka gratis ini dilakukan setiap hari sejak awal puasa hingga akhir ramadhan. Ide dasarnya sederhana. Selama setahun belakangan warungnya sudah berjualan selama 11 bulan. Sudah banyak rizki yang Alloh berikan kepada warungnya. Maka dalam bulan ramadhan ini, yang satu bulan dia gunakan untuk beramal.
“Kita sudah 11 bulan diberi rizki oleh Alloh. Sedikit maupun banyak kita syukuri. Maka yang bulan puasa ini kita iklaskan untuk orang-orang yang berbuka puasa,”katanya.
Dalam sehari, ada 30 sampai 50 orang yang berbuka gratis di warungnya. Mereka berdesakan karena tampatnya terbatas. Ada ojek online, para pekerja, tukang parkir, warga sekitar, hingga orang-orang yang lewat.
“Termasuk para pelanggan, juga kita gratiskan jika makan pas buka puasa. Banyak pembeli yang nimbrung makan, lalu setelah makan mau bayar, kita gratiskan juga. Biasanya mereka kaget dan tidak menyangka kalau gratis,”tambah Wiwik.
Dia cerita, sebenarnya kalau suruh milih dia ingin tutup saja selama bulan puasa. Selain menghormati puasa juga supaya fokus ibadah. Tetapi tidak tega dengan pelangganya yang selama ini juga banyak non muslim. Mereka tetap membutuhkan makan. Dia juga kasihan dengan orang-orang puasa yang membutuhkan nasi berbuka cuma-cuma.
“Makanya kami tetap buka. Apa lagi kondisi ekonomi sulit seperti ini, kita harus saling berbuat semampunya untuk sesama,”tuturnya.
Selama puasa, warung yang biasanya buka pukul 06.30 dan tutup pukul 16.00 Wib itu, berubah buka agak siang pukul 10.00 Wib. Dari jam tersebut hingga waktu berbuka tetap melayani nasi dan lauk-lauk bagi yang membutuhkan. Jika siang para pelanggan non muslim yang makan tetap dilayani. Lalu menjelang sore banyak yang beli lauk-pauk untuk berbuka. Namun begitu menjelang buka, semua nasi dan lauk pauk yang ada dia siapkan di meja prasmanan untuk berbuka gratis.
Pemilik warung ini mengaku tidak merugi meskipun tiap hari menyiapkan berbuka geratis. Justeru menurunya dia mendapat rizki yang sesungguhnya untuk akherat kelak.
“Rizki sesunguhnya ya yang kita infaqkan itu. Kata pak Ustad, kalau kita memberi nasi berbuka orang yang berpuasa, akan dapat pahala sama dengan orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahalanya orang tersebut. Ya kita cuma berdoa semoga yang kita ikhtiarkan diterima Alloh SWT,”harapnya.
Yang membuatnya kaget, kata Wiwik, berbuka gratis di warungnya itu diliput beberapa media online. Ada Tribun Jateng.com, Kompas.com, dan bahkan media online Malaysia.
“Saya kaget aja kok ada yang mengapresiasi. Ada yang tanya-tanya gitu, ternyata masnya dari media,”imbuhnya.
Menurut warga sekitar, selama ini, warung Pecel Mapagan tersebut dikenal suka berbagi nasi. Saban Jumat pagi juga berbagi nasi sedekah kepada orang-orang yang membutuhkan di sekitarnya. Selain itu, jika hari tertentu jualanya tidak habis juga langsung dikirim ke sejumlah panti asuhan.
Meski namanya Warung Pecel, warung Pecel Mapagan ini tidak hanya menjual pecel. Tetapi juga berbagai menu masakan Jawa. Ada nasi sop, nasi sayur bayam, nasi rames, nasi mangut, nasi ayam goreng, ampela, ayam penyet, ayam kare, ikan laut goreng, telor ceplok, telor dadar, sayur lodeh, pepes, gorengan, dll. Menu specialnya adalah Kepala Manyung, mangut Pe, maupun mangut daging manyung. Harganya dikenal murah.
“Pecelnya wueenak pol. Kepala manyungnya besar tapi murah. Mangut Pe nya juga gede-gede gak kayak biasanya. Wajar kalau setiap hari rame. Selain enak juga murah,”kata pelanggan yang tidak mau disebut namanya. (*/jan)