spot_img
27.5 C
Semarang
Minggu, 29 Juni 2025
spot_img

Tingkatkan Semangat Belajar Klasifikasi Makhluk Hidup dengan LA

Dalam pembelajaran IPA tidak bisa lepas dengan model ,metode, media dan strategi pembelajaran karena model, metode, media dan strategi  pembelajaran mempermudah  pesetra didik untuk menyerap materi pelajaran dan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Model, metode, media dan strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan Kompetensi Dasar yang disampaikan pada peserta didik. Dalam proses belajar mengajar IPA ada beberapa model, metode, media yang dapat digunakan, salah satunya adalah model Cooperative Learning ( CL ) .Namun kenyataannya meskipun sudah menggunakan model pembelajaran tersebut untuk menentukan media pembelajaran yang tepat sesuai Kompetensi Dasar yang diajarkan juga sulit. Penulis mencoba menggunakan media pembelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar yang diajarkan yaitu tentang Klasifikasi Makhluk Hidup dengan menggunakan media LA ( laboratorium alami), yaitu lingkungan sekolah.

            SMP Negeri 1 Ngaringan merupakan sekolah yang terletak di pinggiran desa dan merupakan perbatasan antara Kabupaten Grobogan dan Blora. Di lingkungan  sekolah SMPN 1 Ngaringan memiliki lahan yang sangat luas sekali, di sana terdapat banyak tanaman sehingga dapat di gunakan sebagai laboratorium alami karena di lingkungan sekolah sebagian ada yang di gunakan  persawahan, ada kebun dengan beberapa tanaman buah, ada kolam, taman kelas yang ditanami tanaman hias dan green house. Dengan pembelajaran di luar kelas peserta didik tidak akan merasa jenuh,bahkan bersemangat karena berinteraksi langsung dengan alam dan mendapatkan udara yang segar dan nyaman. Materi Klasifikasi Makhluk Hidup sangat cocok untuk pembelajaran di luar kelas karena peserta didik dapat melihat langsung obyek yang diamati. Dasar klasifikasi makhluk.hidup persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki makhluk hidup. Dengan tujuan peserta didik dapat mempermudah, mempelajari dan mengenal berbagai macam obyek makhluk hidup. Menurut Wittaker Klasifikasi Makhluk Hidup dibagi 5 kingdom yaitu monera, protesta, fungi ,plantae, dan animalia. Lingkungan sekolah sebagai laboratorium alami (LA) sangat cocok untuk belajar  berbagai jenis tanaman seperti: jamur,  lumut,  paku-pakuan dan tanaman biji. Peserta didik yang tadinya belum mengetahui berbagai macam tanaman dengan laboratorim alami (LA) peserta didik dapat melihat langsung dan bisa mengelompokkan tanaman berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki, seperti dapat membedakan ciri tanaman  biji berkeping 1 dengan biji berkeping 2, ciri tanaman brbiji tertutup dengan tanaman berbiji terbuka.

Baca juga:  Adol,Tingkatkan Percaya Diri Siswa Belajar Berwirausaha

            Klasifikasi makhluk hidup juga mempelajari berbagai macam hewan, peserta didik juga bisa mengamati secara langsung berbagai macam hewan di lingkungan sekolah baik hewan tingkat rendah seperii capung, belalang, cacing, semut,siput dan hewan tingkat tinggi seperti: kadal, katak, ayam, kucing, burung , dengan melihat langsung di alam peserta didik dapat mengelompokkan hewan berdasarkan habitat, makanan, cara bernafasnya, cara bergeraknya, cara berkembangbiaknya, ada tidaknya tulang belakang, dapat membedakan ciri yang dimiliki hewan tak bertulang belakang dengan hewan yang bertulang belakang.

            Lingkungan adalah adalah ruang yang ditempati suatu makhluk hidup bersama benda hidup dan tak hidup didalamnya tumbuhan, hewan, manusia dan jasad renik menempati rung tertentu (Otto Soemarwanto) . Lingkungan memberi rangasangan terhadap individu, dan individu memberikan respons pada lingkungan. Kelemahan lingkungan sebagai media pembelajaran: membawa peserta didik keluar kelas dalam rangka kegiatan belajar adalah terbatasnya waktu. Pembelajaran di luar kelas harus disiapkan secara matang karena jika kurang persiapan sebelumnya ada kesan main-main, Kelebihan linkungan sebagai media pembelajaran, pemanfaatan lingkungan sebagai laboratorium alami (LA) lebih bermakna karena peserta didik dihadapkan langsung dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya secara alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan, peserta didik akan lebih akrab dengan lingkungan sehingga menumbuhkan rasa cinta akan lingkungan sekitarnya

Baca juga:  Media Pembelajaran Quiziz Tingkatkan Hasil Belajar Siswa

            Pembelajaran dengan media lingkungan sekolah sebagai laboratorium alami (LA) dapat membuat peserta didik dengan cepat menyerap materi yang diajarkan.Mereka belajar lebih semangat, aktif, dan menyenangkan, karena dapat melihat langsung obyek yang diamati.

OLEH : LIES MIRA FITRI ASTUTI, S.Pd

SMPN 1 NGARINGAN

spot_img

TERKINI