JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Larangan ekspor gandum yang dikeluarkan oleh India merupakan momentum untuk menumbuhkan industri pembuatan tepung mocaf (modified cassava flour) sebagai pengganti terigu. Momen tersebut harus dimanfaatkan perajin pangan lokal untuk menggunakan bahan substitusi pengganti terigu.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jawa Tengah Denty Eka Widi Pratiwi mengatakan, ada celah yang dapat dimanfaatkan Jawa Tengah dengan adanya larangan ekspor gandum tersebut. Yakni, masyarakat akan mengalami kesulitan karena ketergantungan terhadap gandum, di sisi lain adalah peluang komoditas yang dapat menggantikan tepung terigu.
Dikatakan anggota Komite II DPD RI tersebut, Provinsi Jawa Tengah jangan sampai menyia-nyiakan momentum untuk penyediaan komoditas pengganti gandum tersebut. Provinsi Jawa Tengah merupakan penghasil tepung mocaf yang potensial.
“Peristiwa di India bisa menjadi momentum kebangkitan petani singkong dan kebangkitan kedaulatan pangan lokal Indonesia yang merupakan salah satu negara pengimpor terigu terbesar di dunia,” tukasnya.
Denty mengemukakan, singkong selama ini dianggap sebagai makanan marginal. Padahal, ketika diolah secara serius bisa menjadi mocaf yang premium, yang ‘healthy food’, yang ‘gluten free’, yang rendah indeks glikemik, dan memiliki karakteristik hampir sama dengan tepung terigu tetapi lebih sehat.
“Mocaf itu gluten free (bebas dari gluten) sehingga bagus untuk kesehatan,” katanya.
Sebelumnya, pemerintah India melarang ekspor gandum yang segera berlaku sebagai bagian dari langkah-langkah negara tersebut untuk mengendalikan kenaikan harga di dalam negeri, demikian disampaikan para pejabat setempat pada Sabtu (14/5/2022).
Pemberitahuan itu dirilis oleh Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Directorate General of Foreign Trade/DGFT) Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Federal India pada Jumat (13/5).
Pemerintah India mengatakan hanya melakukan pengiriman ekspor yang letter of credit-nya telah diterbitkan pada atau sebelum pemberitahuan pada Jumat yang akan diizinkan.
Sebelumnya, harga terigu juga sudah mengalami kenaikan pasca perang Ukraina. Indonesia merupakan pengimpor terigu terbesar dari Ukraina. (rit)