Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Diharapkan Mampu Memainkan Perannya Dengan Apik

JATENGPOS.CO.ID,  DEMAK – Kemiskinan merupakan salah satu momok terbesar dalam pemerintahan, banyak hal negative yang muncul sebagai salah satu imbas tingginya angka kemiskinan. Salah satu yang paling mencolok sebagai imbas tingginya angka kemiskinan adalah munculnya kerawanan dalam bidang social atau tingginya angka kriminalitas. Untuk itulah sejak dini perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi guna menanggulangi kemiskinan.

Menurut bupati Demak Hj dr Eistianah yang didampingi wabup KH Ali Makhsun mengatakan bahwa kemiskinan seringkali dipahami dalam pengertian yang sangat sederhana, yaitu sebagai keadaan kekurangan uang, rendahnya tingkat pendapatan dan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar hidup sehari-hari.

Dijelaskan oleh bupati bahwa sebenarnya pengertian kemiskinan  sendiri sangatlah kompleks. Dari sisi penyebab, kemiskinan disebabkan oleh faktor internal, atau dari masing-masing individu, seperti menjadi korban PHK. Atau factor komunitas masyarakat miskin itu sendiri, seperti rendahnya tingkat pendidikan maupun tingkat pendapatan. Selain itu juga disebabkan oleh faktor eksternal, seperti kondisi sosial, politik, hukum dan ekonomi.

Baca juga:  Perajin Sapu Ijuk Desa Ngadiwarno Kebanjiran Pesanan

“Jika tidak segera ditanggulangi, kemiskinan akan menimbulkan masalah yang lebih kompleks, seperti menurunnya kualitas sumber daya manusia, munculnya ketimpangan dan kecemburuan sosial, terganggunya stabilitas sosial, dan meningkatnya angka kriminalitas,” ujarnya dalam rapat koordinasi Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) tahun anggaran 2022 di pendopo Kabupaten, Kamis (12/5).

iklan

Ditambahkan oleh Wabup, bahwa untuk tahun 2021, tingkat kemiskinan Kabupaten Demak berada di angka 12,92%, lebih tinggi dari Jawa Tengah yang berada di angka 11,79%. Pemkab Demak menargetkan di tahun 2022 angka kemiskinan Kabupaten Demak berada di angka 10,67% sampai 13,05%.

“Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya melaksanakan program pemberantasan kemiskinan melalui berbagai macam program pemberdayaan dan penyaluran bantuan sosial, salah satunya adalah Program Keluarga Harapan (PKH),” jelasnya.

“Mudah-mudahan PKH ini dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup keluarga menuju sejahtera, melepaskan belenggu kemiskinan serta menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian melalui akses pelayanan pendidikan dan kesehatan,” ujarnya lebih lanjut.

Baca juga:  Gubernur Jateng : Guru Harus Punya Kompetensi 

Disebutkan pula oleh Amin bahwa salah satu kunci kesuksesan pelaksanaan PKH adalah kinerja pendamping sosial. Keberadaan pendamping sosial PKH sangat penting sebagai penanggung jawab dalam proses pendataan, verifikasi serta proses penyaluran bantuan.

 “Maka dari itulah, saya berharap seluruh pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Demak mampu memainkan perannya dengan apik. Seorang pendamping PKH, harus mampu memberikan pencerahan, harapan, serta optimisme (lighting), memberikan pendidikan (an educated), dan memberdayakan (an empowering) sehingga setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) memiliki semangat untuk terus bergerak maju. Harapannya adalah makin banyak KPM di Kabupaten Demak yang tergraduasi atau lepas dari kemiskinan. Tahun 2022, target KPM yang tergraduasi dan mandiri harus tercapai,” jelas Ali.

Baca juga:  Pembahasan Raperda Kabupaten Semarang Berlangsung Panas

Wabup juga berharap bahwa selaku pendamping dapat mengubah pola pikir (mindset) dari seluruh KPM. Tanamkan semangat dalam diri mereka dan yakinkan bahwa mereka mampu mengubah kondisi hidup ke arah yang lebih baik.

“Saya sangat berharap, Program Keluarga Harapan ini bisa memutus mata rantai kemiskinan yang ada di Kabupaten Demak. Terus kawal dan awasi program ini sehingga tepat sasaran. Jangan sampai ada penerima yang seharusnya tidak berhak menerima,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu Wabup mengapresiasi seluruh pendamping  PKH yang telah berjuang mengentaskan kemisikinan. Terus tingkatkan komunikasi, koordinasi dan konsultasi. Setiap elemen PKH, baik koordinator,  pendamping maupun operator PKH harus saling asah, asih dan asuh, sehingga Program Keluarga Harapan dapat mewujudkan harapan-harapan para KPM.

“Selanjutnya mari bergerak bersama wujudkan Demak bermartabat, maju dan sejahtera dengan mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Demak,” pungkasnya. (*)

iklan