JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Aksi membuang bangkai kambing secara massal di sungai menggegerkan warga Desa Susukan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Selasa (21/6/2022). Warga dibuat geram, pasalnya sejak pagi hingga sore menemukan sebanyak 97 ekor bangkai kambing.
Bangkai kambing itu diduga sengaja dibuang oleh pihak tidak bertanggungjawab di aliran sungai Serang. Kejadian tersebut pertama kali diketahui salah seorang warga sedang melintas di atas jembatan sungai tersebut sekitar pukul 05.30.
Camat Susukan Budi Sugito mengatakan, bangkai kambing dibuang diduga berasal dari luar daerah. Selain karena jumlahnya yang cukup banyak, pada kambing-kambing tersebut juga terdapat tanda-tanda khusus.
“Hingga pukul 16.00 (sore kemarin, red) jumlah bangkai kambing ditemukan warga sebanyak 97 ekor. Rinciannya, di aliran sungai Serang masuk Desa Sidoharjo sebanyak 50 ekor, dan di desa Susukan sebanyak 47 ekor,” ujarnya, Selasa (21/6/2022).
Sementara di sekitar lokasi juga tidak ada peternakan dengan jumlah
“Saat dibuang di sungai Serang diduga sudah mati 1 hingga 2 hari ya. Kondisinya juga sudah bau dan membengkak,” ungkapnya .
“Diduga ini bangkai dari peternakan. Karena kalau warga punya kambing tapi tidak banyak, paling hanya dua sampai lima ekor,” tambah Kepala Desa Susukan Joni Anwar, Selasa (21/6/2022).
Joni mengatakan dia mendapat laporan dari perangkat Dusun Pamotan sekitar pukul 05.30 WIB. Dalam laporan dari perangkat dusun, mereka mendapati ada banyak bangkai kambing.
“Lalau yang di wilayah kami ada sekitar 50 ekor, itu menyangkut di batu dan dahan-dahan. Mungkin jumlahnya bisa lebih banyak karena bangkai terbawa arus,” jelasnya.
Dia menambahkan, pada Senin (20/6/2022) sekira pukul 23.00 WIB ada warganya yang melihat truk parkir di jembatan Sungai Serang.
“Tapi saat itu juga tidak berpikiran akan membuang bangkai kambing, itu sisa-sisa rumput masih ada juga di atas jembatan,” kata Joni.
Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Pangan Kabupaten Semarang Wigati Sunu menyatakan, berdasarkan dari hasil pemeriksaan Tim Kesehatan Hewan dari Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan Kab Semarang, bahwa hewan ternak kambing atau domba yang dibuang ke Sungai Serang itu terindikasi penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Selanjutnya, bangkai kambing setelah berhasil diangkat ke atas atau diambil dari sungai itu, dilakukan penguburan. Bahkan, proses penguburan hewan ternak kambing yang dibuang ke Sungai Serang itu dipantau langsung Kapolres Semarang,” tandasnya.
Kapolres Semarang, AKBP Yovan Fatika H.A dikonfirmasi mengungkapkan, jajaran Polres Semarang akan mengungkap siapa oknum atau pihak yang tidak bertanggung jawab dan telah membuang hewan ternak terindikasi PMK tersebut ke sungai Serang.
Dari hasil pemeriksaan di lokasi penemuan puluhan bangkai hewan ternak ini, diduga kuat puluhan kambing atau domba tersebut dibuang dari atas jembatan sungai Serang, di wilayah Dusun Pamotan dengan kendaraan angkut sejenis truk, pada Selasa (21/6/2022) dini hari.
Sebab ditemukan sisa-sisa jerami yang becampur kotoran hewan ternak dan masih tercecer di badan jalan, tepat di atas jembatan tersebut. Selain itu, situasi jalan penghubung Kecamatan Tengaran dengan Kecamatan Susukan di Dusun Pamotan sangat sepi pada malam hari.
Kondisi ini berbeda dengan jalan penghubung dua kecamatan yang sama melalui Sruwen yang lebih ramai lalu lalang warga.
“Kuat dugaan, hewan ternak yang sudah mati ini dibuang dari atas jembatan,” ungkapnya, saat meninjau lokasi penemuan puluhan bangkai kambing/domba di Dusun Pamotan, Selasa (21/6/2022).
Selain itu, jelasnya, polisi juga mendapatkan informasi dari masyarakat ada salah satu kendaraan jenis truk yang dicuci pada dini hari di wilayah Tengaran. Informasi dari masyarakat ini akan didalami lebih lanjut melalui penyelidikan oleh tim Satreskrim Polres Semarang.
Kapolres juga menyampaikan, hewan ternak yang sudah mati dan dibuang ke sungai Serang ini berasal dari luar Kecamatan Susukan bahkan juga luar daerah. Karena melihat jumlah bangkai kambing/domba yang dibuang cukup banyak.
Sementara di sekitar lokasi juga tidak ada peternakan dengan jumlah hewan ternak sebanyak ini. Selain itu pada telinga hewan ternak yang sudah menjadi bangkai tersebut juga didapati nomor semacam register/identitas di bagian telinga hewan-hewan ternak tersebut.
“Mudah-mudahan beberapa informasi dan petunjuk ini akan dapat membawa polisi untuk segera mengungkap siap yang bertanggungjawab dalam pembuangan puluhan bangkai hewan ternak di sungai Serang ini,” kata Kapolres Semarang. (muz)