33.8 C
Semarang
Senin, 7 Juli 2025

Korban Mutilasi Dihamili Pelaku Saat Masih SMP, Begini Alasan Pembunuhan Sadis di Ungaran

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – TRAGIS dialami korban pembunuhan dan mutilasi NK (24) warga Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal. Korban dibunuh oleh pelaku yang tidak lain adalah ayah biologis anaknya, ADN yang kini berusia sekitar 5 tahun.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengatakan, kejadian sadis ini berawal dari kelakuan bejad pelaku yakni Imam Sobari (32) tetangga korban di Tegal, tega mencabuli korban yang saat itu masih di bawah umur hingga hamil.

“Tahun 2016 pelaku pernah mencabuli korban hingga hamil. Saat itu korban masih sekolah SMP. Orangtua korban tidak terima lantas melaporkan ke unit PPA Polres Tegal. Di pengadilan pelaku divonis 10 tahun dijalaninya selama 6 tahun kemudian bebas pada bulan Mei lalu,” ungkapnya.

Ceritanya, lanjut Kapolda, NK setelah melahirkan anaknya diasuh oleh orangtuanya. Ia kemudian bekerja di Kabupaten Semarang (PT Woory Bergas, red). Enam tahun kemudian setelah pelaku bebas ia mencari korban untuk menanyakan anaknya hasil perbuatan cabulnya tersebut.

Baca juga:  Wali Kota Salatiga Serahkan Gratifikasi Ke Inspektorat

“Pelaku dan korban bertemu dan kembali menjalin hubungan. Keduanya tinggal satu kamar. Dalam kelanjutan hubungan keduanya sering cekcok karena pelaku mengganggur,” jelas Kapolda.

Imam Sobari, pelaku sadis itu, ketika ditanya Kapolda dihadapan wartawan mengatakan, ia sebenarnya sayang dengan korban dan anaknya. Ia mengaku sering memberikan hadiah kepada ADN.

“Ia Pak, saya sering memberikan sesuatu kepada anak saya. Saya sayang pada pacar dan anak saya. Perbuatan itu (pembunuhan, red) karena saya emosi,” aku Imam.
“Kamu sayang kok membunuh. Apa tidak kasihan pada anak korban, dia juga anakmu sendiri. Apa kamu tidak membayangkan nasib dia sekarang,” tanya Kapolda kepada pelaku.

“Saya menyesal Pak,” ujar pelaku dengan tenang.

Baca juga:  Mbak Ita: Perlunya Akhlak dan Budi Pekerti untuk Menyongsong Generasi Emas 2045

Menurut Kapolda setelah kematian korban saat ini ADN dirawat oleh orangtua korban. Kapolda sangat prihatin terhadap nasib anak korban yang mengetahui ibunya dibunuh oleh ayahnya sendiri tersebut.

Pelaku setelah melakukan pembunuhan dan mutilasi sempat pulang ke rumahnya di Tegal. Dalam pengejaran petugas mengetahui pelaku hendak melarikan diri naik kereta api (KA) dari Stasiun Prupuk Tegal menuju ke Tulungagung, Jawa Timur.

“Tersangka ditangkap tim Resmob saat KA berhenti di stasiun Kutoarjo Purwokerto. Tersangka masih kita periksa intensif untuk pengembangan lebih lanjut,” pungkasnya. (muz)

TERKINI

Rekomendasi

Lainnya