Blibli Ubah Mindset dan Dongkrak Omzet Mitra UMKM Melalui Pendampingan Digitalisasi

Pendampingan Blibli saat Proses produksi UMKM Bakmi Sundoro di kawasan Mijen Kota Semarang

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Digitalisasi UMKM adalah perubahan dari sistem konvensional ke digital sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis dan operasional UMKM. Digitalisasi UMKM membuat pelaku usaha UMKM mengubah pengelolaan bisnisnya dari praktik konvensional ke modern.

Salah satu UMKM yang telah melakukan digitalisasi ini adalah Bakmi Jogja Sundoro. Bersama Blibli Bakmi Sundoro berhasil mengubah mindset dan strategi penjualan yang semula merupakan rumah makan konvensional menjadi produk mie kering dalam kemasan siap saji. Dengan digitalisasi Bakmi Sundoro hingga saat ini mampu menjual produknya di 480 supermarket dan toko di Indonesia. Bahkan, bakmi khas Jogja ini telah dinikmati sampai ke Singapura, Hongkong, Australia, Malaysia, hingga Swiss.

“Kami awalnya di tahun 2019 jualan bakmi Jogja secara offline (rumah makan). Tapi saat lockdown masa pandemi, kami tidak boleh jualan. Sampai Blibli menghubungi kami, dan menawarkan pendampingan untuk penjualan online, sebelumnya saya sama sekali tidak paham tentang bisnis online karena mindset saya masih jualan secara offline” kata manajer marketing Bakmi Sundoro, R. Ngt Bintari Saptanti, Rabu (24/08).

Baca juga:  Annisa Sapa Warga Nelayan Tambaklorok

Bintari menambahkan, bukan hanya pendampingan untuk berjualan online saja, Blibli juga mendampingi untuk mengembangkan kualitas produk yang dijual. “Selain kualitas juga kemasan, misalnya kita dibimbing secara intens untuk penggantian desain kemasan. Selama ini sudah dilakukan empat kali ganti kemasan dan ternyata berdampak sangat luar biasa bagi penjualan Bakmi Sundoro baik secara online melalui aplikasi Blibli maupun offline. Kami perbulan bisa menjual 800 karton isi 32 buah. Kalau kapasitas produksi kami, sampai saat ini mencapai 1.400 karton perbulan,” ungkapnya.

iklan
Bimbingan digitalisasi mitra blibli terhadap toko Nizam di Mranggen Demak

Bakmi Jogja Sundoro juga sering disebut dengan Bakmi Sultan karena secara brand mengambil nama kecil Hamengkubuwono II dan resepnya merupakan modifikasi dari resep warisan keturunan keraton Jogja. Dengan mengangkat tagline “Lokal itu Keren” Bintari yang juga merupakan keturunan ke-7 dari Sultan HB II ini berhasil meningkatkan omzet dan penjualan dengan pesat melalui kerjasama dengan Blibli.

Baca juga:  PGN SAKA Kejar Penyelesaian & Efisiensi Proyek Lapangan Sidayu

Meski telah mengalami banyak kemajuan, Bintari mengaku masih terus mendapat pendampingan dari Blibli. Kata dia, berbagai event nasional, Bakmi Jogja selalu diajak untuk terlibat. “Itu hebat sekali saya rasa. Saya juga pernah diajak Blibli untuk membuka stand di PRJ (Pekan Raya Jakarta). Yang awalnya saya ngga PD, ternyata responnya (pasar) bagus,” tambah dia.

Darma Habibi, Kepala Cabang Blibli Jawa Tengah mengungkapkan bahwa Blibli sebagai salah satu e-commerce tak hanya berkomitmen untuk menyediakan platform, tapi juga menjadi mitra yang akan mendampingi UMKM melakukan transformasi digital. Menurutnya, pendampingan intens dapat membantu mitra Blibli meningkatkan kualitas dan jangkauan produk.

“Selama ini yang benar-benar harus diberikan adalah pelatihan merubah mindset ke mereka, selama ini mindset bisnis mereka adalah jualan secara konvensional di offline, Nah melalui pendampingan kita coba berikan pandangan yang lebih luas tentang mindset bisnis secara online ini,” terangnya.

Baca juga:  Real Madrid Hanya Finis Ketiga di La Liga 2017/2018

Perubahan mindset bisnis melalui pendampingan ini juga dirasakan oleh Haminuddin, pemilik toko ritel di kawasan Mranggen Demak yang juga mendapatkan bimbingan intensif dari Blibli. Penghasilan tokonya berhasil meningkat pesat hingga memiliki omzet 85 hingga 100 juta per bulan melalui digitalisasi bersama Blibli.

Haminudin mengungkapkan bahwa dengan transaksi melalui Blibli ini dirinya lebih bisa menghemat waktu untuk berbelanja barang-barang untuk toko ritelnya sehingga perputaran barang bisa lebih cepat. “Sebelum menggunakan aplikasi Blibli dulu saya harus ke pasar untuk beli barang sehingga membutuhkan waktu yang lama dan harus tutup toko dulu, tapi sekarang tinggal pilih barang di aplikasi dari rumah nanti tunggu satu jam pesanan sudah sampai dan pembayaran langsung di tempat.” ungkapnya. (Prast.wd/biz/sgt)

iklan