Optimalkan Hasil Belajar Suhu dan Kalor dengan Learning Cycle

Sri Rusmiati, S.Pd.SD

PEMBELAJARAN IPA merupakan pembelajaran berdasarkan pada prinsip-prinsip. Pembelajaran IPA di sekolah dasar dapat dilakukan dengan penyelidikan sederhana dan bukan hafalan terhadap kumpulan konsep IPA (Susanto, 2013: 170). Suhu dan kalor merupakan salah satu materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang terdapat pada kelas V SD. Materi tentang suhu dan kalor memuat empat materi pokok yaitu pengertian suhu dan kalor, pengaruh kalor terhadap benda (perubahan wujud), jenis perpindahan kalor, dan manfaat kalor bagi kehidupan sehari-hari.

            Aktifitas Pembelajaran siswa tentang suhu dan kalor di sekolah dasar sering menemui kesulitan dalam menciptakan suasana belajar yang bisa membangkitkan semangat mereka. Para pendidik mengeluhkan hasil pencapaian kompetensi khususnya dalam pelajaran tematik IPA. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar pada kelas V SDN 04 Randudongkal Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang pada pembelajaran tematik muatan IPA, sering kali menemui kendala yaitu siswa belum menguasai materi dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi masih tergolong rendah. Siswa cenderung pasif dalam pembelajaran, terkadang kurang adanya kerjasama antar siswa dalam memecahkan suatu masalah dan terlihat masih bersifat individual dalam proses pembelajaran. Sehingga hasil capaian ketuntasan pada siswa kelas V materi suhu dan kalor masih tergolong rendah yaitu hanya 18 dari 41 atau 44% siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Untuk menyikapi permasalahan tersebut, maka untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna dan mengajak siswa berperan aktif pada saat proses pembelajaran perlu dicoba penerapan model pembelajaran Learning Cycle.

Baca juga:  Standarisasi Tingkatkan Prestasi Peserta Didik

            Model Learning Cycle adalah suatu model pembelajaran dengan pendekatan kontruktivisme, yang terdiri dari serangkaian kegiatan yang diorganisasi sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Siswa berperan aktif dan guru sebagai fasilitator. Tahapan pembelajaran dalam penerapan model Learning Cycle adalah sebagai berikut : Pertama, Pembangkitan Minat (Engagement) pada tahap ini guru berusaha membangkitkan keingintahuan (curiosity) siswa tentang topik yang akan diajarkan. Kedua, Eksplorasi (Exploration) pada tahap ini guru membagi kelompok antara 4-5 siswa, kemudian diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil tanpa pembelajaran langsung dari guru. Dalam kelompok ini siswa didorong untuk untuk membuat hipotesis baru, mencoba alternatif pemecahannya dengan teman sekelompok, melakukan dan mencatat pengamatan serta ide-ide atau pendapat yang berkembang dalam diskusi. Guru disini bertindak sebagai fasilitator.

Baca juga:  Metode Story Completion Tingkatkan Speaking Siswa

            Ketiga, Penjelasan (Explanation) Pada tahap ini, guru dituntut mendorong siswa untuk menjelaskan suatu konsep dengan kalimat atau pemikiran sendiri. Keempat, Elaborasi (Elaboration) Pada tahap ini siswa menerapkan konsep dan keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi baru atau konteks yang berbeda. Kelima, Evaluasi (Evaluation) Pada tahap ini, guru dapat mengamati pengetahuan atau pemahaman siswa dalam menerapkan konsep baru. Siswa dapat melakukan evaluasi diri dengan mengajukan pertanyaan terbuka dan mencari jawaban yang menggunakan observasi, bukti, dan penjelasan yang diperoleh sebelumnya.

iklan

            Hasil capaian nilai PH pada Kompetensi Dasar Suhu dan Kalor di SDN 04 Randudongkal menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Learning Cycle dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan hasil belajar siswa yang mencapai persentase ketuntasan 85%, dengan rata-rata nilai kelas 83,25 dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional yang hanya mampu mencapai ketuntasan sebesar 44 % dari 41 siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa setelah diberikan tindakan dengan model pembelajaran Learning Cycle pada mata pelajaran IPA, terdapat peningkatan hasil belajar dan dapat menuntaskan belajar siswa.

Baca juga:  Tingkatkan Minat Menulis Melalui Penguasaan Kosa kata Bahasa Inggris di SMPN 1 Slogohimo

 

Oleh :

Sri Rusmiati, S.Pd.SD

Guru SDN 04 Randudongkal

Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang

iklan